Pariaman – Pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru hingga saat ini masih terkendala dengan penetapan trase jalan yang dirasa merugikan masyarakat di Nagari Sicincin, Kecamatan 2×11 Enam Lingkuang dan Nagari Sungai Abang, Kecamatan Lubuak Aluang.
“Bukannya kami menolak pembangunan tol ini, namun dengan penetapan trase saat ini, itu yang menjadi permasalahan bagi kami karena banyak lahan produktif dan permukiman padat yang harus dikorbankan,” kata Alwi Datuak Majo Garang, Tokoh Masyrakat Nagari Sicincin, usai menghadiri rapat pembahasan keberatan masyarakat atas pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru, Senin (22/4/2019) di Kantor Bupati Padang Pariaman.
Hadir pada rapat tersebut Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, Bupati Padang Pariaman Ali Mukni, Wabup Padang Pariaman Suhatri Bur, Sekda Sumbar Alwis serta Instansi terkait lainnya.
Secara rinci Alwi mengatakan, jika trase tol saat ini tetap dilaksanakan, maka akan menyengsarakan masyarakat yang ada disekitar tersebut.
“Luas lahan yang terkena sekitar 246 KK dan juga lahan sawah yang luas,” sebutnya.
Menurut dia, pembangunan tol tersebut akan lebih baik jika dialihkan ke arah timur jalan lingkar, karena disana permukiman tidak padat dan lahan produktif tidak banyak.
“Jika Pemerintah mau, kami siap untuk mendampingi dan menunjukkan lokasinya. Intinya bagi kami, pembangunan tidak menyengsarakan masyarakat,” sebutnya kembali.
Sementara itu, dengan keluhan masyarakat dan berbagai pertimbangan lainnya, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan untuk sementara akan diusulkan perubahan trase oleh Tim.
“Kita akan usulkan perubahan perubahan trase tersebut ke Kementerian PUPR, dan kita berharap pengertian dan pemahaman Kementerian nantinya agar bisa diterima,” ujarnya.
“Intinya masyarakat menerima pembangunan tol ini, tapi trase harus dirubah,” jelasnya.(ridho)