Sumbar  

65 Mantan Siswa SMK Dhuafa Yang di Serobot SMK Tamsis Terancam Tak Bisa Mengikuti UAS

Padang-65 siswa yang terancam tak terdaftar di Dapodik, sebab ke 65 siswa yang menyeberang dari SMK Dhuafa Padang ke SMK Tamsis Padang tidak mengantonggi surat pindah dari sekolah asal mereka, karena datanya sudah terkunci di Dapodik SMK Dhuafa Padang.

“Kita kasihan dengan ke 65 siswa tersebut yang tidak bisa mengikuti Ujian Nasional nantinya, karena mereka masih terdaftar di SMK Dhuafa. Namun mereka sekolah di SMK Tamsis. Tentu ini bisa mencoreng muka pendidikan Sumbar kalau tetap dibiarkan, ” ujar Ketua Yayasan YBNI Padang, Irvan Ibrahim didampingi Pembina YBNI Herwandi dan Kepala Sekolah SMK Dhuafa Padang, Esneti di ruang kerjanya, Rabu (3/2/2022) tersebut.

Dia menambahkan nampaknya ada unsur pembiaran oleh pihak-pihak terkait. Buktinya, sampai kini upaya pengembalian siswa SMK Dhuafa tersebut oleh yayasan YBNI (Yayasan Bina Nusantara Isafat) tak bisa dilakukan.

Bahkan, sebut Irfan Ibrahim pihaknya juga sudah berupaya melakukan negosiasi dengan berbagai pihak, termasuk membujuk para siswa itu untuk kembali ke SMK Dhuafa, namun tak berhasil.

Kepala SMK Dhuafa Padang mengaku dirinya kaget dan tak tahu kenapa hal itu terjadi. Sebab, sebelum kepindahan secara “galodo” siswa SMK Dhuafa yang bernaung dibawah yayasan Isafat itu tinggal di Yayasan yang berlokasi di atom shoping jalan Imam Bonjol Padang.

Kepindahan itu menurut Esnetti, terjadi akhir tahun 2021 lalu, tanpa diketahui penyebab pastinya, yang jelas tanggal 13 Desember 2021, pihak sekolah menengah kejuruan Dhuafa Padang, menyurati ketua FKKS (Forum Komunikasi Kepala Sekolah) minta menjembatani pemindahan kembali para siswa SMK ini ke Yayasan Bina Nusantara Isafat. Tapi, sepertinya pihak FKKS juga menemui jalan buntu. buktinya ke 72 siswa itu masih belajar di SMK Taman Siswa Padang.

Lantas kenapa hal itu sampai terjadi dan sulitnya pengembalian siswa SMK, ternyata ada “permainan” yang dilakukan oleh salah seorang oknum pendiri SMK Dhuafa ini yang sekarang sudah membuat Yayasan baru yang bernama Yayasan Rahmatan Lil alamin. Bahkan yang bersangkutan menurut Ketua Yayasan YBNI berupaya mencari pembenaran dengan mengirimi para orang tua siswa surat pernyataan pemindahan anak mereka dari SMK Dhuafa ke SMK Taman Siswa. Padahal di SMK Dhuafa para siswa ini biaya sekolah gratis alias tidak dikenakan biaya, termasuk asrama.

Media Sumbarpost. com mencoba menghubunggi Ketua Yayasan Rahmatan Lil Alamin, Afridasan namun hpnya tidak aktif, sampai berita ini diturunkan hpnya belum juga bisa dihubungi. (*)