PADANG- Pengurus cabang olahraga (Cabor) mulai melakukan perlawanan kepada pengurus KONI Sumbar yang diketuai Roni Pahlawan. Ini dibuktikan, digemboknya kantor induk organisasi olahraga Sumbar itu. Senin (28/7/2025).
“Aksinya ini bukti nyata tanda perlawanan cabang olahraga ke pengurus KONI Sumbar. Sudahlah, untuk apa dipertahankan juga jabatan Ketua KONI, letakan sajalah jabatan tersebut, karena gubernur tak suka lagi sama dia,” ujar Ketua Pelti Sumbar, Prof. DR. Syahrial Bhaktiar, Senin (28/7/2025).
Sementara itu, Koordinator Penyelamat Olahraga Sumbar Arfan Rosyda menyampaikan, penggembokan kantor KONI Sumbar ini dilakukan karena aspirasi cabang olahraga yang tidak pernah didengar pengurus KONI dikomandoi Roni Pahlawan.
Ia menyebutkan sudah mengajak Ketua KONI Sumbar untuk duduk bersama membahas hal ini. Namun tidak ada iktikad baik dari Ketua KONI Sumbar, Roni Pahlawan. “Kami melihat olahraga Sumbar sudah kacau balau. Makanya kami segel kantor ini. Jika ingin membuka kembali kantor KONI Sumbar, penuhi dulu syarat dari kami,” tegasnya.
Juru bicara Forum Penyelamat Olahraga Sumbar Septri merinci, syarat untuk membuka segel kantor KONI Sumbar hanya ada dua. Pertama adanya surat pengunduran diri Roni Pahlawan, kedua menerima surat penunjukan Karteker dari KONI Pusat. “Kita menyegel Kantor KONI Sumbar semata mata demi.menyelamatkan marwah olahraga Sumbar,” katanya.
Menurut tokoh olahraga nasional, Prof. DR. Syahrial menjelaskan, pengembokan itu wajar saja, tanda orang tidak suka lagi. Sebelumnya, dia sudah mendengarkan langsung ucapan gubernur Mahyeldi, seandainya Roni Pahlawan masih tetap juga bersikeras mempertahankan jabatan sebagai ketua KONI Sumbar, jangan harap anggaran APBD akan diberikan.
“Karena Roni Pahlawan sudah dimisioner sebagai ketua KONI Sumbar, jika diberikan juga anggaran tentu akan berakibat fatal dan bermasalah hukum,” ucapnya.
Sedangkan sampai sekarang belum ada tanda-tanda akan digelarnya Musyawarah Provinsi KONI Sumbar, seperti rapat dan pembentukan kepanitiaan.” Jadi saya harapkan ketua KONI Roni Pahlawan mundur sajalah, karena gubernur tidak suka sama dia. Sekaligus menyangkut pembinaan atlet, kalau tak mundur tentu tak dapat uang pembinaan buat atlet,” katanya.
Seadainya, perpanjangan illegal pengurus KONI sampai akhir tahun, tentu berakibat fatal bagi perkembangan olahraga Sumbar.” Coba bayangkan, bagaimana pengurus KONI yang baru menjalankan programnya karena dipenghujung tahun.” Wajar saja teman-teman cabor gelisah, sebab terhalang prestasi atletnya,” tambah mantan Kadispora Sumbar itu. (almadi)