Padang – Sebanyak 177 mitra binaan Social Responsibility (CSR) Semen Padang mengikuti pembekalan UMKM semester kedua tahun 2018 selama dua hari di Wisma Indarung, Kamis-Jumat, 20-21 Desember 2018.
Pembekalan dibuka oleh Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Oktoweri. Hadir dalam kesempatan itu Kepala Biro CSR Semen Padang Muhammad Ikrar, Kepala Bidang Pemberdayaan Ekonomi Satrio Rian Bhakti, dan staf dari Biro CSR Semen Padang, dan perwakilan dari Kepala Biro Perekonomian Sumatera Barat.
Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Oktoweri mengatakan ada dua hal yang harus diperhatikan sebagai mitra binaan Semen Padang, yakni bantuan modal dan keterlibatan kaum disabilitas dalam pengembangan usaha.
“Bantuan modal UMKM untuk mitra binaan Semen Padang bukanlah uang perusahaan atau Semen Padang. Namun ini adalah uang titipan yang dikembalikan secara bergulir ke perusahaan ileh mitra binaan. Sehingga dengan pengembalian dana sesuai dengan waktu yang ditentukan, dana ini bisa digunakan lagi oleh pihak lain dalam mengembangkan usahanya juga,” katanya.
Ia mengatakan dengan pengembalian modal usaha secara teratur, secara tidak langsung hal itu telah membantu pihak lainnya dalam pengembangan usaha.
“Kemudian terkait kaum disabilitas, kita berharap Bapak/ Ibu melibatkan kaum disabilitas dalam mengembangkan usaha. Jika dalam pelaksanaannya terdapat kendala seperti peralatan yang digunakan atau lainnya, maka silahkan berkoordinasi dengan pihak CSR. Kita akan sediakan bantuan berupa dana hibah,” katanya
Pihak Semen Padang sendiri juga telah melibatkan kaum disabilitas dalam dunia kerjanya. Salah satunya beraktivitas di bagian pool perusahaan.
“kedepan kita akan coba kembangkan untuk mitra binaan yang memiliki usaha dari kaum disabilitas. Ini sebagai bentuk kepedulian kita kepada pihak ini,” katanya.
Kepala Biro CSR Semen Padang Muhammad Ikrar mengatakan pembekalan UMKM ini merupakan program perusahaan di bidang CSR.
“Dalam pembekalan semester kedua tahun 2018 ini, ada beberapa hal yang dilakukan dalam pembekalan bagi pelaku usaha mikro dan menengah sebagai pelakunya, yakni pembekalan ilmu manajerial, pendampingan terhadap pelaku usaha dan modal usaha bagi pelaku usaha,” jelasnya.
Selain itu dalam pelatihan ini ada dua hal pokok yang diberikan yakni ilmu dasar dan manajemen produksi dan online marketing. Untuk ilmu dasar juga akan dikenalkan dengan manajemen pemasaran dan keuangan serta motivasi usaha.
“Sementara untuk online marketing, pelaku usaha akan dikenalkan dengan pemasaran berbasis online dengan,” katanya.
Kepala Bidang Pemberdayaan Ekonomi Satrio Rian Bhakti menambahkan, untuk penyaluran bantuan modal untuk pelaku usaha pada pembekalan kali ini merupakan penyaluran tahap dua, tiga , dan empat tahun 2018.
“Penyalurannya kita lakukan menjadi satu kepada 177 mitra binaan yang ada di Sumatera Barat. Untuk semester dua ini, 80 persen pelaku usaha masih didominasi dari bisang pertanian dan peternakan, sedangkan 20 lainnya tersebar pada bidang perdagangan, usaha makanan dan kue kering,” katanya.
Ia mengatakan untuk semester kedua ini, total dana yang salurkan sebesar Rp 6,7 miliar. Sedangkan sepanjang tahun 2018, total dana yang disalurkan sebesar Rp 9 miliar.
“Sedangkan untuk penyaluran bantuan modal tertinggi sebesar Rp 100 juta dan untuk bantuan modal minimal Rp 7,5 juta. Sedangkan untuk tottal UMKM yang mendapat bantuan modal sepanjang 2018 berjumlah 287 UMKM. Hal ini kita lihat dari usaha yang dilakukan dan dikembangkan. Jika usaha itu berkembang bagus, maka akan kita kasih bantuan lebih,” jelasnya.(*)