Indeks

Wagub Audy Joinaldy:  Tidak ada Bonus Buat Atlit Porwil Sumbar

PEKANBARU-Perjuangan atlit Sumbar di Porwil XI Pekanbaru, tak dihargai sama sekali oleh Pemerintah Provinsi. Meski berdarah-darah demi mendapatkan medali emas. Ya, sekedar itu saja. Jangan tanya berapa jumlah bonus spontan atau bonus sekeping medali emas.

Jangan bandingkan dengan Porwil X Bengkulu, dimana bonus spontan sebesar Rp 5 juta langsung diterima oleh atlit menit itu juga. Sedangkan peraih medali emas diganjar Rp 50 juta, perak Rp 35 juta dan perunggu Rp 25 juta. Itu dulu saat Gubernurnya perhatian sama olahraga.

Sekarang, meski atlit bertarung mati-matian demi harga diri daerahnya, jangan berharap banyak kepada sang penguasa. Ucapan Wagub Sumbar tersebut sangat melukai hati atlit.

Dia menegaskan, saat ditanya pers usai melihat pertandingan sepakbola antara tim Sumbar lawan Kepri. Ketika diberi tahu medali pertama diraih atlet atletik nomor lempar lembing apakah ada bonus buatnya. kata wagub Audy tidak ada, kalau PON baru ada,” Bonus untuk Porwil tak ada, sebab anggaran bonus disiapkan untuk PON,” katanya lalu berjalan.

Tidak adanya bonus untuk atlit membuat pelatih renang Yohanes Hendra Nyoman sempat meradang, dia menilai sekarang ini tidak ada perhatian pemerintah terhadap prestasi atlit. Padahal, untuk meraih prestasi tidak gampang.” Banyak yang kita korbankan demi sebuah prestasi, tapi beginilah balasanya,” ujarnya yang sukses membawa perenangnya meraih dua medali emas.

Sebaliknya Yohanes tidak menyalahkan pengurus KONI Sumbar, dia menilai KONI hanya mengerjakan tekhnis saja. Sedangkan persoalan bonus gawenya pemerintah.”Saya mengerti bagaimana keadaan KONI sekarang,” sebutnya.

Sumbar tanpa bonus kali ini jadi buah bibir dikalangan atlit dan pelatih, mereka menuding ketidak becusan pimpinan daerah terhadap olahraga. Ungkapan kekecewaan juga disampaikan pelatih bola tangan Sumbar, Sepri Naldi.”Beginilah olahraga selalu dipolitisasi, kita berharap tahun 2024 ada perubahan. Kalangan olahraga tidak akan memilih pemimpin yang anti olahraga,” ujarnya.

Melihat kondisi atlit Sumbar tersebut membuat Ketua ABTI Riau, Syahrul sangat prihatin. Dia menyebutkan, atlit yang sudah berjuang mestinya diberi reward karena ini yang mereka harapkan pada kejuaraan multi ivent.” Keterlaluan sekali kepala daerahnya yang tidak mau kasih reward pada atlitnya,” sebutnya. (almadi)

 

Exit mobile version