PADANG-Pak de Jombang begitu dia dipanggil, orangnya eksentrrik bibirnya selalu tersenyum. Kalau ketemu cepat akrab, Meski awalnya takut, karena terlihat aneh. Jari dan lehernya penuh dengan cincin dan kalung batu akik.
Awal pertemuan dengan Pak de, cukup unik. Komplek pertokoan Rawa Bening, Jakarta, gudangnya penjualan batu akik. Pak de Jombang yang sering dipanggil Gus. Kala itu wara-wiri di pertokoan tersebut. Kayaknya dia sudah terbiasa di Rawa Bening, sebab para pedagang cuek saja dengan kehadirannya.
“ Kenapa panjang kali tengok saya,” ujarnya sembari melempar senyum.
Lalu dia perkenalkan diri, memanggil sebutan Pak de Jombang. Sejurus kemudian dia bercerita. “ Saya suka berkelana dari ujung Sumatera sampai Papua,” katanya mengawali pembicaraan.
Semua daerah sudah dikunjungi termasuk pulau Sumatera. Tujuannya tak lain mencari apa yang dicari. Sedangkan pulau Jawa jangan dikata lagi. Cita-citanya adalah mengunjungi nusantara. Demi menambah ilmu spritualnya.
Pak de Jombang, sahabatnya berasal dari tokoh-tokoh partai politik besar. Dia leluasa keluar masuk istana Presiden.” Ini coba lihat, saya sama siapa. Ini di Istana Presiden loh,” ucapnya memperlihatkan vidionya lewat Hp nya.
Kebanggaan Pak de bertemu dengan tokoh-tokoh nasional itu terlihat di wajahnya yang sudah keriput. Selaku tokoh spritual, dia sering dipanggil untuk memberikan masukan.
“ Sekarang umur saya sudah 78 tahun, tempat tinggal selalu berpindah-pindah kemana suka. Ini merupakan bagian dari tirakat menguji diri dari kesabaran dan keikhlasan,” ucapnya.
Ditanya bagaimana republik ini, apakah biasa-biasa saja. Pak de hanya berlalu sambil mengoceh kapan-kapan ingin ke Padang. “ Tunggu saya nanti di Padang,” katanya tersenyum penuh arti. (almadi)