BUKITTINGGI—Calon Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Ekos Albar, gencar menyerap aspirasi warga selama masa kampanye dengan blusukan di berbagai tempat dan bersilahturahmi dengan masyarakat. Pada Selasa (29/10/2024) ia bertemu dengan ratusan warga di Bukittinggi. Di sana ia mengunjungi dua lokasi di Kecamatan Guguak Panjang.
Dalam pertemuan dengan warga, Ekos menerima banyak keluhan warga, seperti persoalan jalan rusak, masalah pertanian, dan kondisi ekonomi masyarakat. Warga meminta Ekos dan Epyardi Asda jika memimpin Sumbar untuk melakukan perubahan untuk kemajuan Sumbar.
Yuliati, warga, menginginkan pemimpin Sumbar yang betul-betul dekat dengan masyarakat. Alasannya, selama ini ia dan warga lainnya tidak bisa menyampaikan aspirasi secara langsung kepada pemimpin.
Ekos menjawab bahwa pemimpin harusnya tidak ada sekat dengan warga. Ia menyebut bahwa pemimpin tidak seharusnya hanya ketika berkampanye baru mendengar dan menjalin kedekatan dengan masyarakat.
Karena itu, Ekos secara spontan menyebarkan nomor HP pribadinya kepada masyarakat yang hadir dalam pertemuan. Ia mempersilakan warga untuk berkomunikasi langsung dengannya melalui ponsel dan siap ditelpon kapan saja jika menjadi wakil gubernur.
“Silakan ibu-ibu berkomunikasi dengan saya langsung. Seorang pemimpin harus dekat dan bisa menghadapi permasalahan warga, bukan lari jika ingin ditemui oleh warga,” tuturnya.
Ekos menceritakan bahwa ketika dirinya menjadi Wakil Wali Kota Padang, rumah dinasnya terbuka 24 jam. Ia bersedia menerima tamu siapa pun hingga larut malam asalkan demi kepentingan masyarakat.
“Di rumah dinas semuanya dibiayai oleh APBD, uang rakyat. Rumah dinas adalah rumah rakyat,” ucapnya.
Selain itu, Ekos berharap kepada masyarakat untuk memilih pemimpin yang tidak hanya mementingkan kelompok atau golongan tertentu. Ia meminta masyarakat untuk memilih pemimpin untuk seluruh masyarakat Sumbar.
“Kita harus adil untuk seluruh masyarakat Sumbar. Dana Baznas harus digunakan untuk masyarakat Sumbar, bukan untuk kelompok tertentu saja,” katanya.
Dalam memperbaiki dan perubahan untuk Sumbar, kata Ekos, harus ada keseriusan pemerintah. Menurutnya, hal pertama yang harus diperbaiki ialah infrastruktur. Ia menjelaskan bahwa jika infrastruktur rusak, misalnya jalan rusak, harga barang yang awalnya murah jadi mahal karena pengiriman barang jadi lama. Ia menyebut hal seperti itu berdampak terhadap ekonomi. (mardi)