Padang-Meski pahit jadi atlet KONI Sumbar tapi ada rasa kebangaan tersendiri bagi Rafika Putera atlet tolak peluru nasional. Kenapa, karena tingginya perhatian pengurus terhadap atlet dan tak ada membeda-bedakan.
Ungkapan itu dia sampaikan, karena prihatin melihat kondisi pengurus KONI Sumbar yang dinilai negatif oleh oknum tertentu. Selaku atlet yang dibesarkan di Ranah Minang wajar Rafika ikut sedih. Sebab, disaat atlet Sumbar dipersiapkan menuju PON XX Papua bermacam persoalan muncul. Seakan pengurus KONI banyak masalah.
“Saya selalu mengikuti perkembangan olahraga lewat media sosial, ada kejanggalan seolah-olah pengurus KONI banyak masalah. Padahal yang bikin persoalan orang di luar pengurus,” ucap peraih medali emas Kejurnas Pra PON cabor tolak peluru itu, Selasa (23/3/2021).
Berbagai cara dilakukan pihak yang tidak berkenan atas kepemimpinan Syaiful Yahum sebagai ketua KONI. Setiap program dan kebijakan untuk kemajuan atlet langsung ditentang. Contoh saja, atlet dan pelatih yang dapat bonus atau uang bulanannya dikirim melalui rekeningnya langsung dipertanyakan oleh oknum tersebut.
Bahkan, Ketua Pengprov Perbasi Sumbar, Doktor Ronni Yennes dengan nada pedas mengomentari program latihan bersama yang digelar setiap Sabtu.“Latihan bersama untuk mencairkan anggaran pengurus,” komentarnya di medsos FB.
Tanggapan Ketua Bola Basket itu secara tak langsung jelas memicu kebencian terhadap pengurus KONI Sumbar tanpa memikirkan atlet. Beruntung ada atlet berjiwa besar seperti Rafika dan mengerti kondisi saat ini.”Saya sangat senang dengan kepengrusan KONI sekarang, karena cukup perhatian terhadap atlet,” katanya.
Rafika tentu berharap agar dana bulanannya cepat cair agar dapat beli vitamin dan asupan gizinya.” Saya mau balik ke Jakarta buat persiapan latihan menuju PON Papua. Apakah mungkin dalam minggu ini bisa keluar dana tersebut,” tanyanya. (almadi)
