Padang – Pelayanan yang diberikan oleh Perwakilan BKKBN Sumatera Barat kepada masyarakat merupakan sebuah kewajiban dalam hal kependudukan. Tak ada harga tawar menawar pastinya demi memberikan yang terbaik untuk masyarakat sebagai tolok ukur suksesnya program yang dibuat.
Sebuah keniscayaan tak akan dapat dipungkiri jika BKKBN abai dalam melayani keluhan warganya. Karena akan menyebabkan multiplier effect negatif jika apatis dalam menanggapi hal tersebut.
Secara harfiah , Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung. BKKBN dalam hal ini bertindak sebagai pelayan dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera dalam hal pembangunan kualitas keluarga.
Pelayanan tentu diberikan dalam berbagai bentuk, diantaranya penyuluhan alat kontrasepsi, pendataan keluarga, penyuluhan membangun keluarga berkualitas, dan pelayanan lainnya dalam hal kependudukan.
Mustahil kiranya pelayanan pada masyarakat akan prima, apabila tidak didukung oleh kualitas Sumber Daya Manusia yang memadai serta dana yang tidak mencukupi.
Untuk target kerja 2017, BKKBN Sumbar mendapat target lebih rendah, yakni hanya 123.571 peserta KB baru dibanding sebelumnya. Dimana penggunaan IUD ditargetkan mencapai 10 ribu, penggunaan implan 22 ribu, MOW 2382, MOP 150, Kondom 9728, suntik 57.000, dan Pil KB 20.000
Agar mencapai target yang telah ditetapkan, BKKBN Sumbar pun tak henti hentinya terus melayani masyarakat untuk memberikan penyuluhan tentang berbagai program. Beberapa program yang fokus ditangani yakni bagaimana meningkatkan pemakaian Metoda Kontrasepsi Jangka Panjang (MJKP) kepada pasangan usia subur.
Hingga saat ini diakui Program MJKP masih belum begitu tenar dimasyarakat. Apalagi banyak anggapan bahwa MJKP seperti IUD, Suntik KB, dan Implan yang kurang praktis. Kebanyakan pasangan usia subur banyak menggunakan kontrasepsi Non MJKP seperti pemakaian Pil KB, Kondom, dan lainnya yang lebih praktis.
BKKBN Sumbar juga di tahun 2017 ini berupaya untuk terus menggairahkan berdirinya Kampung KB di seantero Ranah Minang. Alhasil sampai saat ini pun, sudah 19 kabupaten kota telah mendirikan kampung KB, hingga ke kecamatan.
Program Kampung KB sendiri memprioritaskan wilayah dengan kriteria seperti daerah miskin, padat penduduk, wilayah nelayan, daerah kumuh perkotaan, daerah tertinggal dan daerah perbatasan. Agar penduduk yang berada didalam wilayah tersebut dapat merasakan manfaat program pembangunan secara langsung,
Program lainnya yamg jadi fokus utama BKKBn Sumbar adalah program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia yang memiliki karakter bangsa dalam kerangka NKRI.
BKKBN turut berperan melaksanakan Strategi Pembangunan Nasional 2015-2019 dengan fokus penggarapan pada dimensi pembangunan kesehatan serta mental dan karakter (Revolusi Mental) yang diintegrasikan kedalam Program KKBPK. (*)