Indeks

Nanda Satria Tegaskan Fotografi Sebagai Kekuatan Propaganda Visual untuk Bangun Daerah

Padang-Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, Nanda Satria, menyebut bahwa fotografi bukan sekadar seni visual, melainkan alat perjuangan dan propaganda yang ampuh di tengah era digital.

Hal ini disampaikannya, Sabtu(2/8/25) saat menjadi narasumber dalam talkshow “Peran Fotografi di Kota Padang” pada ajang Padang Photo Festival (PPF) yang digelar di Museum Adityawarman.

Dalam paparannya, Nanda menjelaskan bahwa kekuatan gambar mampu menyampaikan pesan lebih kuat dan langsung dibandingkan teks. Visual dapat membangun opini publik, menggugah kesadaran sosial, dan mempromosikan nilai-nilai budaya Sumatera Barat ke kancah nasional dan internasional.

“Fotografi bisa menjadi media untuk menyuarakan ketimpangan sosial, membangkitkan memori kolektif masyarakat, sekaligus memperkuat identitas daerah,” ungkap Nanda Satria.

Lebih lanjut, Nanda menegaskan dukungan DPRD Sumbar terhadap pengembangan ruang kreatif di Kota Padang, termasuk menjadikan Museum Adityawarman sebagai ruang publik yang terbuka.

Dukungan terhadap kekuatan visual juga datang dari akademisi Universitas Negeri Padang, Yuli Hendra Multi Albar, yang menyebut bahwa pesan fotografi lebih cepat dipahami masyarakat dibandingkan narasi panjang. Fotografi dinilainya sebagai bahasa universal yang efektif untuk menyampaikan pesan budaya dan sosial.

Fotografer senior Iggoy el Fitra dari LKBN Antara juga mengungkapkan pentingnya ruang diskusi dan kritik karya fotografi di Sumatera Barat, agar kualitas karya terus meningkat dan lebih bernilai historis.

“Minat masyarakat terhadap fotografi besar, tapi ruang untuk mengasah dan menilai karya masih terbatas,” jelasnya.

Kepala UPTD Museum Adityawarman, Tuti Alawiyah, menyatakan kesiapan museum menjadi tempat penyimpanan dan pameran arsip fotografi bernilai sejarah.

“Apa yang kita potret hari ini akan jadi bagian dari sejarah di masa depan. Museum siap memfasilitasinya,” ujarnya.

Koordinator Padang Photo Festival, Budi Ramadhon, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara DPRD Sumbar, Museum Adityawarman, dan komunitas fotografi, yang bertujuan memperkuat apresiasi terhadap peran fotografi dalam pembangunan daerah.

Selain talkshow, festival ini juga menggelar lomba foto on the spot pada 3–9 Agustus 2025 dan pameran foto pilihan pada 10 Agustus 2025.

“Kami ingin menjadikan Padang Photo Festival sebagai agenda tahunan untuk menumbuhkan semangat dokumentasi visual dan memperkenalkan Kota Padang secara luas,” tutup Budi.(*/gulo)

Exit mobile version