Padang – Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, memuji kondisi topografi dan lingkungan hijau yang dimiliki PT Semen Padang.
Pujian terhadap perusahaan semen pertama di Indonesia bahkan Asia Tenggara itu, disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke PT Semen Padang, Sabtu (29/8) siang.
“Topografi PT Semen Padang luar biasa dan sangat indah, apalagi lingkungannya yang hijau. Ini harus dipertahankan dan dijaga sebaik-baiknya,” kata Airlangga di Wisma Indarung PT Semen Padang, Sabtu.
Pihaknya telah sering memberikan prediket green proper kepada PT Semen Padang dalam hal berhasil mengelola lingkungan. Setelah dilihat langsung, memang pantas prediket tersebut diberikan.
“kalau bisa pertahankan terus green proper ini. Jikalau bisa harus ditingkatkan hendaknya prediket ini. Saya apresiasi sekali terhadap Semen Padang,”paparnya
Dalam kunjungan itu, Airlangga bersama rombongan, termasuk Wagub Sumbar Nasrul Abit yang ikut mendampingi, disambut jajaran Direksi PT Semen Padang. Di antaranya, Direktur Utama Benny Wendry, Direktur Produksi Firdaus, dan Direktur Komersial Pudjo Susesno.
Selama berada di lingkungan perusahaan PT Semen Padang, Airlangga bersama rombongannya juga meninjau pabrik Indarung VI yang telah beroperasi sejak Februari 2017.
Lebih lanjut Airlangga menyebut saat ini, semangat industri semen secara nasional sudah over kapasitas. Ini disebabkan karena banyaknya industri semen yang ekspansi ke Indonesia dengan mendirikan pabrik baru.
Oleh sebab itu, perusahaan semen yang tergabung dalam Semen Indonesia Group, termasuk PT Semen Padang, harus mewaspadai perkembangan pemain baru tersebut.
“Selain mewaspasdai, asosiasi semen juga kirim surat ke Kementerian Perindustrian untuk membatasi agar tidak lagi dibangun pabrik baru di Indonesia,” ujarnya.
Pemerintah, kata Airlangga, hingga kini belum melakukan kebijakan moratorium pendirian pabrik baru di Indonesia. Kendati demikian, ia menegaskan dengan adanya industri semen yang ekspansi ke Indonesia, industri semen tanah air hingga sekarang tetap terlindungi.
“Market sharenya 100 persen, jadi terlindungi. Kalau market share semen tanah air turun, itu disebabkan kapasitas meningkat,” bebernya.
Direktur Utama PT Semen Padang Benny Wendry memaparkan bahwa saat ini, kapasitas produksi PT Semen Padang 10,4 juta ton per tahun. “Pencapaian ini seiring telah beroperasinya pabrik Indarung VI,” ujarnya.
Di samping meningkatkan kapasitas produksi, PT Semen Padang, sebut Benny, juga terus mengembangkan program lingkungan. Salah satunya, adalah WHRPG (waste Heat recovery Power generation).
Program WHRPG ini, kata Benny, memanfaatkan gas panas buangan pabrik Indarung V yang digunakan untuk meningkatkan energy listrik sebesar 8,5 MW dengan total penghematan Rp50 Miliar per tahun.
“Program WHRPG dan program lingkungan lainnya itulah yang membawa PT Semen Padang menjadi perusahaan yang mendapatkan penghargaan Green proper tahun 2016,” beber Benny.
Selain penghargaan Green Proper, PT Semen Padang juga mendapatkan sejumlah penghargaan lainnya. Di antaranya, Social Business Innovation Award 2017 kategori semen dari Warta Ekonomi.
“Kemudian, juga ada penghargaan sebagai Anak Perushaan BUMN Terbaik tahun 2017 di sektor industri dasar dan kimia dari majalah Economic Review,” tutup Benny.(*)