Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Padang itu, tidak saja menggelar kompetisi sepakbola senior, tapi juga ada pogram kelompok umur dimulai dari KU-13 sampai KU-17 tahun. Lalu dimana biayanya, apakah tidak mati tengah jalan?
Begitulah tanggapan beberapa orang pemilik klub dan pemerhati sepakbola di Padang. Mereka meragukan program yang digagas Ketua Askot PSSI tersebut. Sebab, banyak contoh diawal memang “wah” dan menjanjikan, setelah itu banyak masalah dan ujung-ujungnya kompetisi berhenti tak ada biaya.
Tantangan itu rupanya bukan membuat anggota DPRD Padang patah arang, Aye panggilan akrabnya telah memperhitungkan semua yang terjadi. Katanya, soal dana jangan ragu lagi. Karena sudah dianggarkan pada APBD 2020 sebanyak Rp 1,5 miliar. “masalah biaya kita sudah anggarkan ke DPRD Padang, mudah-mudahan mencukupi,” jelasnya disela-sela kejuaraan sepakbola Partai Gerindra Cup di lapangan Imam Bonjol, Selasa (11/2)
Gebrakan Mastilizal Aye itu memang tak terpikirkan selama ini, jika ada usaha pasti ada jalan. Begitulah filosofinya, katanya, sepakbola kota Padang sudah tertinggal dengan daerah lain. Untuk itu, jalan satu-satunya mencari materi pemain buat PSP dan Semen Padang adalah lewat kompetisi berjenjang.” Mungkin sekarang banyak kendala yang dihadapi, maklum karena baru pertama dimulai. Mudahan-mudahan tahun depan akan lebih baik,” ujar Bendahara Partai Gerindra Kota Padang itu. (almadi)