Padang – Lomba pidato adat Minangkabau antar Sekolah Menengah Atas (SMA) se Kota Padang yang dilaksanakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Padang Selasa (9/10) di salah satu hotel di Kota Padang sepi peminat.
Padahal Dispora Padang sendiri menggelar kegiatan tersebut berguna untuk melestarikan Budaya pantun dan pidato Minangkabau di kalangan generasi muda.
“Kita miris sekali anak muda saat ini tidak acuh terhadap budaya. Maka dari itulah lomba ini kita gelar untuk melestarikan budaya di kalangan generasi muda,”Ujar Kabid Pemuda Dispora Padang Djunardi ketika membuka kegiatan dimaksud.
Djunardi tak memungkiri, untuk memperkenalkan budaya kepada generasi muda diperlukan persiapan matang. Sebab kuatnya arus budaya asing membuat generasi muda menjadi seakan lupa akan budaya asli
Padahal dengan budaya, bisa membentengi pemuda dari globalisasi, menjadi harapan dan tumpuan untuk pembangunan bangsa. Karena dalam budaya terdapat nilai nilai luhur yang bisa menjadi pedoman dalam kehidupan sehari hari.
Ketua Panpel Sesriyotko memaparkan, tujuan dari kegiatan adalah terwujudnya Pemuda Kota Padang sebagai generasi muda berkarakter, berbudaya, beradat dalam menyongsong dampak kemajuan teknologi dengan pelestarian adat budaya minangkabau.
Untuk peserta dijelaskan Sesriyotko cukup minim, karena hanya berjumlah 45 orang dari 10 sekolah SMA se Kota Padang. Padahal panitia mengundang 50 sekolah di Kota Padang untuk mengikuti kegiatan.
“Susahnya mencari peserta membuat sekolah yang mengikuti kegiatan kita menjadi sedikit. Apalagi lomba pidato adat juga tak bisa dipandang sebelah mata kesulitannya,”kata Sesriyotko.
Ia juga menyampaikan, bagi sekolah terbaik di tingkat Kota Padang, akan diikutkan pada Lomba Pidato Adat Tingkat Sumatera Barat nantinya.(ridho)