PADANG – Ajang Semen Padang Improvement Event (SPIE) tahun 2019-2020 yang diselenggarakan di masa pandemi dan diikuti oleh 522 inovator yang terdiri lebih dari 200 tim inovasi di lingkungan PT Semen Padang, telah berakhir.
Pada ajang SPIE yang rutin digelar oleh PT Semen Padang itu, Tim Robinhood merupakan satu-satunya tim inovasi yang meraih predikat Platinum. Ketua Tim Robinhood Peter Sazli mengaku bangga dengan predikat platinum yang diraih timnya, apalagi peserta pada ajang SPIE yang diadakan di masa pandemi ini, merupakan yang terbanyak sepanjang SPIE di gelar.
“Alhamdulillah, kami bangga dengan capaian ini. Dan tentunya, apa yang kami raih ini akan menjadi motivasi buat kami untuk terus berkarya,” katanya didampingi Sekretaris Robinhood Indra dan anggota Erwin, Senin (8/3/2021).
Tim Robinhood, merupakan tim inovasi dari Departemen Produksi Terak. Pada ajang SPIE 2019/2020, tim yang melakukan inovasi terhadap coating (material yang bersifat melengket) pada main burner (sumber api utama, sebagai pemanas) di kiln (tanur/tungku putar) Indarung V itu, berhasil memberikan benefit bagi perusahaan mencapai Rp2,7 miliar lebih.
Benefit tersebut, diraih melalui upaya menghilangkan coating atau material yang menumpuk pada main burner di kiln Indarung V dengan cara membuat automatic purging air (tembakan udara tekan (kompresor) secara otomatis.
“Benefit Rp2,7 miliar lebih itu baru analisa. Inovasi kami ini berjudul Menghilangkan Coating Pada Main Burner Menggunakan Automatic Purging Air Untuk Menghindari Kerusakan Burner Equipment Sehingga Proses Pembakaran Optimal,” ujarnya.
Inovasi yang dilakukan Tim Robinhood, kata Peter melanjutkan, sudah diimplementasikan sejak pertengahan 2018 di Kiln Pabrik Indarung V. Inovasi ini sengaja dilakukan, karena coating di ujung burner pada kiln selalu terjadi pada setiap industri semen. Coating ini, sebut Peter, harus dihilangkan, karena kalau dibiarkan menumpuk akan menyebabkan burner kiln bengkok dan berdampak kepada penurunan performance burner, penurunan kualitas produksi, penurunan kapasitas produksi dan dapat merusak batu tahan api pada kiln.
“Kalau batu tahan api ini rusak, maka kiln akan stop tanpa terencana. Namun sejauh ini, kasus seperti itu belum pernah terjadi di PT Semen Padang, tapi di pabrik semen lain, kasus seperti ini pernah terjadi,” katanya.
Sementara itu, anggota Robinhood Erwin menyampaikan, jika kasus burner kiln stop tanpa terencana akibat tumpukan coating itu terjadi, maka PT Semen Padang akan kehilangan benefit hingga mencapai Rp2,7 miliar lebih. Kehilangan benefit itu bersumber dari kehilangan produksi klinker sebanyak 14.400 ton akibat burner kiln berhenti, kehilangan bahan bakar solar sebanyak 40.000 ton untuk pemasanan kiln, dan adanya upah bagi pekerja yang melakukan pergantian burner.
“Jadi, itulah hitung-hitungannya, kenapa inovasi yang kami buat ini bisa memberikan analisa benefit bagi perusahaan yang nilainya, mencapai Rp2,7 miliar lebih,” kata Erwin. Sebelum dilakukan inovasi terhadap burner kiln, Erwin menyebutkan bahwa pembersihan coating atau material di atas burner kiln, dilakukan secara manual oleh tenaga manusia. Dan tentunya, pembersihan secara manual berisiko terjadinya kecelakaan kerja, karena suhu di burner sangat panas.
Pembersihan secara manual oleh tenaga kerja outsourching, juga menimbulkan biaya yang cukup besar, seperti upah tenaga kerja dan pembelian alat untuk menghilangkan coating di burner. Namun setelah dilakukan inovasi, pembersihan coating di atas burner kiln tidak lagi menggunakan tenaga manusia.
“Sejak dilakukan inovasi, pembersihan coating di atas burner kiln kini telah menggunakan automatic puging air, atau membersihkan coating dengan cara memberikan udara tekan (kompresor) secara otomatis 1 kali dalam 10 menit,” tuturnya. Pembuatan automatic puging air ini, sebutnya, diinisiasi oleh Sekretaris Tim Robinhood Indra. Ketika itu, Indra menyampaikan bahwa di burner kiln Indarung V, harus ada alat untuk mencegah terjadinya penumpukan coating dan alat itu juga harus dapat menggantikan peran tenaga manusia dalam menghilangkan coating tersebut.
“Kemudian, kami bentuklah tim untuk merumuskan bagaimana cara membuat alat tersebut. Alhamdulillah, ide yang diinisiasi oleh Pak Indra ini berhasil kami implementasikan dengan baik dan sekarang ini, pembersihan coating di burner kiln menggunakan tenaga manusia,” ujarnya. Erwin juga membeberkan asal mula nama Robinhood dijadikan sebagai nama tim pada ajang SPIE 2019/2020.
Kata dia, nama tersebut digunakan, karena di lokasi inovasi terdapat area kiln yang bernama Hood. Sedangkan nama Robin, karena Robinhood adalah tokoh utama dalam film bergenre laga dan pertualangan yang menjadikan panah sebagai senjatanya untuk melumpuhkan lawannya.
“Sementara di inovasi ini, auotomatic puging air lah yang kami jadikan senjata untuk menembak tumpukan coating di atas burner. Jadi, itulah kenapa nama Robinhood kami gunakan sebagai nama tim inovasi kami,” bebernya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Semen Padang Yosviandri pada acara anugerah SPIE 2019/2020, menyampaikan apresiasi kepada inovator yang ada di PT Semen Padang, termasuk Tim Robinhood yang berhasil meraih predikat Platinum pada ajang tahunan tersebut. Ia berharap, Tim Robinhood dan para pemenang ajang SPIE tidak cepat puas, karena inovasi tiada henti, dan inovasi tersebut akan berdampak baik terhadap kemajuan perusahaan PT semen Padang ke depan.
“Pertahankan semangat inovasi. Dan saya mengucapkan terimakasih kepada panitia yang telah bekerja keras, termasuk kepada dewan juri yang juga telah bekerja keras dalam memilih inovasi terbaik,” katanya ketika itu.(almadi)