Indeks
Ekobis  

Kinerja PT Semen Padang Semester I 2018 Membaik

Padang – Kinerja produksi PT Semen Padang hingga Semester I Tahun 2018 tergolong bagus. Kinerja produksi klinker hingga saat ini mencapai 2.96 juta ton atau 102 persen dari RKAP. Sementara produksi semen sudah mencapai 3.19 juta ton atau 95 persen dari RKAP.

“Untuk kinerja produksi tergolong baik. Kita bermasalah dalam penjualan semen. Karena over supply semen di Indonesia membuat industri semen tergerus hingga 66 persen,”ucap Direktur Utama PT Semen Padang Yosviandri pada sambutannya dalam HUT Pengambilalihan pabrik ke 60 tahun.

Ia juga menyampaikan, kinerja PT Semen Padang pernah mencapai puncaknya pada medio 2010 hingga 2014. Laba perusahaan pada saat itu menyentuh angka Rp 1 triliun dan pemasaran semen lebih besar di bandingkan produksi semen.

Namun saat ini menguras energi perusahaan. Hal ini dikarenakan tantangan lebih keras di hadapi yang disebabkan tidak adanya moratorium pembangunan pabrik semen baru di Tanah Air sehingga berdampak pada over supply persemenan nasional.

“Pada usia Semen Padang yang lebih satu abad memang tidak berjalan mulus. Dinamika eksternal dan internal wajar terjadi.Keadaan seperti ini diprediksi bakal dihadapi hingga 10 tahun kedepan,”katanya.

Penyebab lainnya adalah adanya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) no 7 tahun 2018 yang membolehkan impor klinker dan semen, naiknya Bahan Bakar Minyak (BBM) dan batubara sebagai bahan baku produksi, serta melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika yang membuat sparepart dan barang impor mengalami kenaikan harga.

“Dampaknya membuat laba kita menjadi tergerus. Kita masih mending dibandingkan perusahaan Semen Indonesia Group lainnya di bagian timur Indonesia. Pasar di timur tergerus 40 persen karena semen China sudah berproduksi di Papua,”ungkapnya.

Oleh sebab itu, sangat diperlukan sumbangsih fikiran dan tenaga segenap karyawan dan Semen Padang Group dalam memberikan sumbangsih untuk kinerja yang lebih baik.

“Menghemat juga tidak bisa mendongkrak kinerja. Cara lain adalah dengan melakukan inovasi. Manfaatkan dengan baik rumah knowledge yang ada untuk membuat inovasi baru,”pungkasnya.(ridho)

Exit mobile version