Indeks

Ketua Pertina Sumbar Efendi Harapkan Hasil Penataran Pelatih Lahirkan Petinju Emas PON 2028

PADANG- Pertina Sumbar pada akhir tahun 2024 menggelar penataran pelatih tinju yang dikhususkan mereka yang belum punya sertifikat. Penataran tersebut diikuti pengcab Kabupaten dan kota di Sumatera Barat.

Ketua Pertina Sumbar Efendi Guci berharap dengan hasil penataran pelatih ini dapat melahirkan petinju emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028. “ Mudahan-mudahan dengan penataran pelatih bakal muncul petinju hebat Sumbar dan meraih medali emas PON, “ ujarnya usai membuka penataran pelatih tinju Sabtu (21/12/2024) di Telkom Padang.

Penataran tersebut diikuti 30 orang peserta dari Sasana dan Pengcab Kabupaten dan Kota di Sumbar. Menurut Efendi, kegiatan ini tak lain melihat perkembangan cabor tinju yang membutuhkan regenerasi. Jadi berdasarkan AD/ART Pertina nomor 33 Tahun 2021seharusnya mengadakan Training Of Trainer (TOT).

“Jadi kegiatan ini adalah upaya berkesinambungan pembinaan olahraga tinju di Sumbar. “ Kita sadar mustahil melahirkan atlet tanpa pelatih yang berkopeten. Sedangkan jumlah pelatih yang kita miliki masih kurang. Sebab itu, dengan latar belakang tersebut kita gelar penataran pelatih tersebut,” ujarnya.

Penataran pelatih itu tampil sebagai nara sumber Zulfi Ketua Komisi Wasit Pertina Sumbar. Dia dengan gaya kocak menyampaikan bagaimana pelatih saat berada di bawah ring. Materi yang disampaikan mantan petinju Sumbar ini dapat dimengerti semua peserta.

Sedangkan Drs. Edwin mantan petinju yang sukses melahirkan juara nasional ini memaparkan materi tekhnik dasar petinju. Sebab, dia tahu menciptakan atlet bagus tergantung dari pelatih yang mengajarkannya tekhnik dasar.” Kalau tekhnik dasar yang ajarkan ke atlet kurang tepat maka hasilnya kurang bagus. Jadi dasar-dasar petinju ini sangat penting,” katanya.

Edwin yang pernah berguru dengan juara dunia amatir pelatih asal Uni Soviet, Valery Ratchov menilai banyak kekurangan petinju Sumbar yang mesti dibenahi. “ Cara melatih kita banyak salah, karena dengan pertarungan 9 menit kita melatih atlet selama dua jam dinilai tidak tepat,” katanya.

Dengan penataran pelatih ini Edwin akan menurunkan semua ilmunya agar dapat diserap pelatih-pelatih muda Sumbar. (almadi)

Exit mobile version