Padang — Tim mahasiswa mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Andalas (FT UNAND) menyabet dua gelar juara pada Kontes Inovasi Drone Nasional (KIDN) 2025, di Lapangan Aldiron, Pancoran, Jakarta Selatan, pada 16 hingga 18 Desember lalu.
Tampil di kompetisi yang menjadi barometer kemandirian teknologi wahana tanpa awak ini mempertemukan inovator dari berbagai latar belakang—mulai dari universitas terkemuka, klub federasi aero sport, hingga sektor industri pertahanan.
Tim mahasiswa FT Unand berhasil membuktikan ketangguhan risetnya, dengan meraih Juara 1 pada Kategori Drone Tepat Sasaran dan Juara 3 pada Kategori Dropping Cargo.
“Keberhasilan ini semakin memperkuat posisi FT UNAND sebagai salah satu pusat pengembangan teknologi sistem otonom yang sangat diperhitungkan di Indonesia,” ujar Dekan FT Unand Prof Dr Ir Is Prima Nanda, MT kepada wartawan media ini, Senin (29/12).
Dikatakanya, KIDN 2025 merupakan ujian nyata bagi ketahanan sistem dan ketepatan algoritma di tengah tantangan lingkungan yang dinamis. Pada Kategori Drone Tepat Sasaran, wahana tim mahasiswa FT Unand tampil sangat dominan dibandingkan tim-tim besar lainnya melalui penerapan sistem navigasi ganda (hybrid navigation).
Di saat banyak tim lain masih mengandalkan kontrol manual (remote control) untuk mendarat atau membidik target, drone AFRG mampu menjalankan misi secara otonom penuh. Wahana ini mengintegrasikan flight controller Pixhawk Cube Orange+ dengan companion computer Raspberry Pi 4 untuk menjalankan algoritma computer vision berbasis OpenCV.
Inovasi utama tim terletak pada kemampuan sistem untuk melakukan perpindahan navigasi otomatis (auto-swap) dari GPS ke visi kamera saat mendekati target. Strategi ini memastikan wahana tetap mampu melakukan penyelarasan posisi menuju target dengan akurasi tinggi, bahkan ketika ketelitian GPS menurun di fase akhir penerbangan.
“Kemampuan mengidentifikasi target secara mandiri dan mengeksekusi misi tanpa intervensi manusia inilah yang menjadi nilai tambah utama di mata dewan juri,” ujar Prof Is Prima Nanda.
Sementara itu, salah satu anggota tim merasa gembira menjadi juara KIDN 2025. Tim mahasiswa FT Unand mampu bersaing dengan 12 tim finalis yang telah tersaring dari total 107 pendaftar awal.
Kemenangan ini tidak datang secara instan, melainkan hasil dari progres panjang dan kerja keras yang dilakukan tim AFRG memilih jalur kemandirian dengan merancang dan membangun wahana mereka benar-benar dari nol.
”Kami bekerja secara intensif di Workshop AFRG, mulai dari membuat frame karbon buatan sendiri hingga merakit seluruh komponen wahana. Hal ini kami lakukan untuk memastikan setiap bagian, mulai dari motor hingga sensor, terintegrasi sempurna dengan karakteristik wahana yang kami inginkan,” ujar salah satu anggota tim itu. (Agusmardi)
