Padang – Salah satu faktor yang membuat jembatan Sungai Kalu Kayu Tanam Kabupaten Padang Pariaman, tepatnya di Km 54,1 dari Kota Padang roboh dihondoh air bah adalah karena jembatan sudah uzur. Jembatan tersebut dibangun pada tahun 1994 dengan panjang bentang 20 meter.
Satuan kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) I Sumatera Barat Feri Sutimarjaya mengatakan, pada tahun 2018 telah melakukan pekerjaan penanganan berkala terhadap jembatan dimaksud.
“Jembatan tersebut selalu diperhatikan kondisinya. Pada tahun ini saja kita sudah lakukan pekerjaan penanganan berkala terhadap jembatan itu,”ungkap Feri.
Untuk penanganan darurat, Balai Pelaksaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang melalui Satker PJN I Sumbar melakukan penanganan darurat dengan mendirikan pembangunan jembatan darurat berupa jembatan panel dengan panjang 25 meter.
Disamping itu pihaknya juga sedang menunggu proses untuk desain jembatan permanen, sehingga bisa diusulkan untuk penganggaran tahun 2019 ataupun menggunakam dana tanggap daruraf Kementrian PUPR.
sambil menunggu proses utk design jembatan permanen sehingga bisa diusulkan utk penganggaraan pada tahun 2019 ataupun menggunakan dana tanggap darurat kemen PUPR
“Saat ini tim dari TRC (tim reaksi cepat) dari Ditjend Bina Marga pusat sudah turun ke lokasi untuk melakukan evaluasi terhadap rencana penanganan yang akan kita lakukan,”pungkasnya.(ridho)
