Indeks

Hamdanus-Dipo Terpilih Jadi Ketua KONI Sumbar, Suara SIWO PWI Tidak Sah

PADANG—Pasangan Hamdanus-Dipo akhirnya terpilih sebagai Ketua KONI Sumbar priode 2025-2029, sedangkan suara SIWO PWI yang susah payah dihidupkan ternyata tak sah. Ada apa dengan organisasi wartawan ini?

Musorprovlub KONI Sumbar banyak intrik dan penuh emosi, tapi berakhir damai tapi gersang. Kehebohan dimulai dari KONI Kabupaten Padang Pariaman, antara Ketua dengan Sekumnya berebut menjadi voter. Perebutan menjadi hak pilih nyaris terjadi keributan. Untunglah kubu Hamdanus -Dipo dengan sigap mengamankan Ketuanya.

Setelah Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) yang diketuai Erizal Chaniago mengambil keputusan menetapkan Ketua KONI Kabupaten Padang Pariaman punya hak sebagai voter yang sah.

Kemudian dilakukan penghitungan siapa yang berhak jadi voter masing-masing cabor, keterbukaan yang dilakukan TPP tak lain demi menjaga sportifitas agar tidak ada kecurigaan. Namun, ini bencana bagi kubu Tommy Irawan Sandra yang mendapatkan nomor urut 2.

Dalam penghitungan tersebut Tommy Irawan Sandra menguasai 10 suara dari KONI Kabupaten/Kota. Sedangkan suara Pengprov cabor mendapatkann 24 suara, termasuk suara dari SIWO PWI Sumbar, jika ditotal suara Tommy jumlahnya 34.

Sedangkan Hamdanus-Dipo hanya mengantongi 5 suara dari Kabupaten/ Kota, namun unggul dicabor sebanyak 37 suara, kalau ditotal jumlahnya 42 suara. Gambaran tersebut membuat Hamdanus-Dipo unggul atas Tommy.

Karena sudah terbuka semuanya, voter yang bimbang dan ragu tentu memilih siapa suara terbanyak. Meski sebelumnya sudah memberi dukungan ke Tommy. Akhirnya, apa yang sudah diprediksi terjadi di bilik kecil. Suara Hamdanus bertambah dan jauh meninggalkan Tommy.

Sebelum dilakukan pemilihan, Tim Penjaringan dan Penyaringan mengevaluasi voter yang sah, lalu disebutkan satu persatu. Giliran SIWO PWI Sumbar  dinyatakan tidak sah. Karena, masa berlaku kepengurusan SIWO sudah habis yang diketuai Plt PWI Sumbar, Ajo Faisal Budiman.

Ketika dihubungi Ketua PWI Sumbar, Widya Navis tak mengangkat, lalu dihubungi Firdaus baru dijelaskan kalau dia sudah susah payah mengurus menghidupkan SIWO PWI ke karateker Prof. Syahrial Bakhtiar. Akhirnya, sebelum mengikuti Musorprovlub punya hak suara.

“Kalau apa yang terjadi di Musorprovlub saya tak tahu lagi, karena tidak berada di sana,” ujar Firdaus singkat.

Kemudian diputuskanlah oleh TPP sebanyak 84 suara yang sah, sedangkan Hamdanus – Dipo nomor urut 1 meraih 51 suara. Sementara Tomy Irawan Sandra nomor urut 2 memperoleh 31 suara.

Ketua Karteker KONI Sumbar Erizal Chaniago diwawancarai media usai Musorprov mengakui, bahwa seluruh peserta Musorprov KONI Sumbar jago-jago, dinamika berjalan dengan luar biasa. Mereka semua menguasai dasar olahraga, dan memberikan tanggapan berbobot semua.

Bahkan kata Erizal, pemilihan dilakukan secara terbuka dan demokratis. KONI daerah lain pun tidak ada melakukan hal seperti ini. Banyak surat dukungan yang tidak sah dikubu 01 maupun 02.

“Alhamdulillah malam ini selesai. Pemilihan berjalan lancar. Tinggal lagi Tim Karteker membuat pelaporan hasil Musorprovlub,” jelasnya.

Ia meminta pengurus baru harus segera dibentuk dan dilantik. Karena tugas di depan berat, menghadapi PON Beladiri yang dilaksanakan pada 11 Oktober di Jawa Tengah.

“Kami akan bantu mempercepat untuk pelantikannya, jika susunan pengurus sudah terbentuk,” ucapnya.

Sementara itu Hamdanus mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT, atas anugerahNYA memperoleh amanah dari KONI daerah maupun cabamg olahraga untuk memimpin KONI Sumbar.

Untuk.membentuk kepengurusan dipilihlah tim formatur yaitu, Hamdanus dibantu Septri dari cabor Bola Tangan dan Ali Nurdin dari KONI Kepulauan Mentawai. (almadi)

 

Exit mobile version