Sebagaimana diketahui, jalan tol ini melewati Lembah Anai yang merupakan deretan tebing curam yang terletak di Padang Panjang terus menyeberangi jurang di Ngarai Sianok, Bukittinggi dan bersambung dengan Kelok Sembilan di Payakumbuh. Proyek jalan Tol ini merupakan seksi pertama dari Jalan Tol Padang – Pekan baru.
Namun pekerjaan Tol Padang-Sicincin terasa progres nya sangat lambat jika dibandingkan dengan pekerjaan jalan Tol di Provinsi Riau. Hal ini menjadi pertanyaan besar ada apakah dengan proyek Tol Padang-Sicincin ini?
Selasa, (25/2), Media ini berkunjung ke kantor proyek yang dikerjakan oleh PT. HKI, diterima oleh Project Manager Sri Budiutomo Setiawibowo yang didampingi oleh stafnya Ramadhani menjelaskan persoalan lambatnya progres pekerjaan tersebut.
“Tantangan utama saat ini adalah pembebasan lahan,” ujarnya memulai pembicaraan.
Sri Budiutomo Setiawibowo mengatakan, PT. HKI di proyek Jalan Tol Padang-Sicincin berperan sebagai kontraktor pelaksana dengan PT Hutama Karya (Persero) sebagai pemilik proyeknya.”
Sri Budiutomo Setiawibowo yang akrab dipanggil Pak Bowo juga menjelaskan bahwa persoalan lahan ini juga telah melibatkan Polda Sumbar dan Pemprov Sumatera Barat.
Ketika ditanyakan sudah berapa persen pekerjaan Proyek Tol Padang-Sicincin ini, Bowo menjawab, untuk progress konstruksi segmen Padang – Sicincin sejauh ini 17,02 %.
Bowo menyampaikan bahwa proyek jalan tol Padang-Sicincin ini dapat berimbas pada pertumbuhan ekonomi, pariwisata, bahkan kuliner yang ada di Sumatera Barat. “Untuk itu kami berharap semua pihak dapat mendukung kelancaran proyek ini sampai selesai,” tutupnya.”.
Sementara itu, Pimpinan Proyek Jalan Tol Padang-Sicincin dari PT Hutama Karya, Ramos Pardede mengatakan hingga saat ini pengerjaan proyek jalan tol berada di penetapan lokasi (penlok) 1 pada titik 0 KM (By Pass) sampai 4,2 KM di Nagari Kasang. Pengerjaan itu sudah dilakukan sekitar 2 tahun lalu sejak groundbeking dilakukan.
“Kita sudah selesaikan secara kontruksi, hampir selesai kalau mau lihat ke lapangan, kita sudah selesai dari titik 0 KM sampai 450 meter sama yang di persimpangan. Karena ini tanah yang bisa diberikan oleh masyarakat,” katanya, di Padang, Selasa (12/2/2020).
Namun secara penetapan pengadilan dari lahan yang ada di sepanjang 4,2 KM itu, terdapat beberapa bidang yang tidak bisa dilakukan pengerjaan. Sehingga pihaknya tidak bisa bekerja di beberapa lokasi. Panjang lokasi yang bisa dikerjakan mentoknya hanya sepanjang titik 1,6 KM yang bisa masuk.
“Itu karena kita harus menunggu eksekusi yang segera dilakukan oleh pengadilan dan yang sedang dibicarakan bersama Forkopimda hari ini,” katanya.
Dia berharap, agar eksekusi tanah bisa segera dilakukan. Apabila eksekusi dilakukan pihaknya bisa jalan dan menyelesaikan sepanjang 4,2 KM pada tahun 2020 ini.
Selain itu, tol Padang-Pekanbaru tersebut sekarang ujungnya juga dipindahkan dari sebelumnya ke sicincin, sekarang menuju Kapalo Ilalang.
“Mudah-mudahan apabila eksekusi sudah jalan kan kita bisa masuk hingga 4,2 KM dan akan bisa kita selesaikan konstruknsinya tahun ini,” katanya.
Lokasi KM 0 berada di By Pass Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman menuju Kapalo Hilalang.
Jalan Tol Padang – Pekanbaru terbagi menjadi enam seksi. Seksi I Padang – Sicincin 28 km (sekarang pindah ke Kepala Hilalang), Seksi II Sicincin – Bukittinggi 41 km, Seksi III Bukittinggi – Payakumbuh 36 km. Seksi IV Payakumbuh – Pangkalan 43 km. Seksi V Pangkalan – Bangkinang 56 km. Seksi VI Bangkinang – Pekanbaru 38 km. (ef/edY)