Padang – Buntut Pengunduran diri Hendra Dupa sebagai Sekum KONI Sumbar banyak mengundang tanya. Namun sikap mantan anggota DPRD Padang itu dinilai sangat tepat dan sportif demi kemajuan organisasi olahraga.
“Saya nilai keputusan Hendra Dupa sangat tepat dan tidak perlu jadi masalah. Dalam satu organisasi pengunduran diri bukanlah hal yang tabu. Ini wajar-wajar saja kalau tidak sanggup mengemban tugas sebagai sekum,” ujar mantan Ketum KONI Sumbar, Prof Dr Syahrial Bakhtiar, menanggapi kemunduran diri Hendra Dupa.
Syahrial Bakhtiar sejak awal tidak kaget dengan keputusan yang dibikin Hendra Dupa. Karena dengan rangkap jabatan serta posisi sama sebagai sekum dinilai tidak baik. Bagaimana pun juga sekum adalah jabatan vital dalam organisasi.
” Roda organisasi terletak pada jabatan sekum. Kalau sekumnya tidak ada di kantor akan merusak tatanan organisasi. Tidak mungkinlah setiap surat menyurat tanpa tandatangan sekum,” sebutnya.
Wakil Rektor IV Universitas Negeri Padang ini merasa heran dengan dipermasalahkan pengunduran Hendra Dupa sebagai sekum KONI. Padahal, kata Syahrial, bukan persoalan berat dan lumrah saja jika ada pengurus yang mundur.
” Janganlah masalah ini dibesar-besarkan padahal kecil,” tambahnya.
Calon kuat Ketua Pengprov Pelti Sumbar menyebutkan, mundurnya Hendra tentu sudah dipertimbangkan secara matang. Karena merasa tidak punya waktu lagi untuk mengurus organisasi dengan kesibukan yang padat.
“Saya masih ingat ketika Indra Jaya sebagai sekum KONI. Habis waktunya untuk mengurusi surat menyurat setiap hari. Jadi keputusan Hendra sangat bagus untuk mundur,” kata Syahrial Bakhtiar yang juga Ketua ISORI. (almadi)