Padang-Atlet angkat berat Sumbar yang disiapkan untuk PON XX Papua 2021 menyerbu KONI Sumbar. Mereka mempertanyakan kepastian berangkat menuju PON dan mendukung kepengurusan PABERSI yang dibikin koordinator tim formatur Busrizen.
“Kami atlet angkat berat PON Sumbar menolak pengurus PABERSI yang tidak kami kenal. Orangnya saja kami tidak tahu dan tidak jelas asal usulnya kok sekarang mengaku jadi pengurus,” ujar Risa Oktaviani perwakilan atlet, Kamis (21/1/21) di kantor KONI Sumbar.
Menurut Risa yang didapuk sebagai juru bicara, janganlah bikin ketidaknyaman dengan menyebarkan informasi hoak. Soal berangkat atlet ke PON Papua adalah tanggungjawab KONI Sumbar.”Disaat kami butuh anda tidak ada, sekarang kami akan berlaga anda mengaku sebagai pengurus. Janganlah jadi perusak, jadilah manusia yang saling menghargai,” katanya.
Ketua KONI Sumbar, Syaiful Yahum didampingi Ketua Bidang Humas, Sareng Suprapto memahami kondisi atlet angkat berat Sumbar. Karena di tengah persiapan PON XX ada oknum yang mengaku-ngaku jadi pengurus PABERSI dan menyatakan atlet tidak bisa dikirim ke PON XX.
“Saya minta janganlah mengganggu persiapan atlet, masalah pengurus cabor tidak perlu melibatkan atlet. Saya menilai ada indikasi ingin menggagalkan prestasi cabor angkat berat,” ujar Syaful.
Menyangkut keberangkatan atlet adalah tanggungjawab KONI Sumbar, karena begitu mereka lolos PON langsung diambil alih oleh KONI.”Jadi tidak ada hubungan dengan pengurus cabor. Apalagi pengurus yang tidak jelas dengan niat ingin merusak persiapan atlet,” sebut pengacara senior kota Padang itu.
Nanda Telambanua selaku pelatih angkat berat Sumbar menuding pengurus PABERSI abal-abal itu punya ambisi tersembunyi. Sebab, anak didiknya berpeluang mendapatkan medali emas di PON XX Papua. “Jadi mereka mau memanfaatkan atlet-atlet yang saya bina selama ini,” ujar mantan juara dunia angkat berat itu.
Ditanya apakah kenal dengan sosok ketua tim formatur tersebut?. Legenda cabor angkat berat nasional itu langsung emosi mengatakan tidak jelas siapa orangnya.”Sampai sekarang saya tidak kenal dengan mereka. Malahan dapat informasi mereka adalah dari cabor lain,” jelas Nanda peraih medali emas PON XII itu.
Bahkan Nanda mengatakan jika mereka jadi pengurus PABERSI Sumbar dia akan mundur sebagai pelatih PON. Alasanya, cabor angkat berat tidak bisa diurus oleh orang yang tidak memahami angkat berat. “Saya juga akan berhenti menciptakan atlet alias gantung barbel,” katanya.(almadi)