Indeks
Daerah  

Yulidawati Mengadu ke Presiden Prabowo Minta Keadilan

Padang- Yulidawati ibu rumah tangga yang suaminya masuk bui, gara-gara dituduh melakukan pencurian alat berat Excavator, di Kabupaten  Padang Pariaman. Dia mengadu ke Presiden RI Prabowo Subianto menuntut keadilan agar suaminya dilepas dari jeruji besi.

Siang itu, air mata Yulidawati (29) tak henti-hentinya mengucur deras , meratapi nasib dirinya bersama tiga orang buah hati, pasca ditinggalkan sang suami Roni Kurniawan.

Betapa tidak, Ia harus mengais rejeki sendirian untuk menghidupi si kembar Nadifa (5) dan Nadira (5) serta Bima (3). Sementara Roni Kurniawan tak bisa lagi membantu memenuhi kebutuhan keluarga, karena dituduh melakukan pencurian alat berat excavator sendirian. Roni mendekam di sel Mapolres Padang Pariaman.

Bertambah mirisnya perasaan Yulidawati, tatkala melihat tiga buah hatinya demam karena memikirkan ayah mereka yang tak kunjung pulang. Tatapan kosong dibalik jendela berukuran 1×1 meter setiap jam menghiasi, menunggu kepulangan ayah mereka.  Bahkan setiap ada mobil truk lewat depan rumah, anak-anak mengira ayah sudah pulang. Kondisi anak-anak pun saat ini sudah kurusan, karena hilang selera nafsu makan tak kunjung melihat wajah ayah.

Dalam hening, Yulidawati dan anak-anak selalu merindukan dekapan kehangatan kepala keluarga yang selama ini membimbing, melindungi dan mengayomi serta mencari rejeki untuk kebahagiaan keluarga.

Namun saat ini, kenyamanan yang selalu mereka dapatkan ditengah kesederhaan sirna sudah, pasca cobaan datang menghantui. Apalagi setiap harinya, Yulidawati harus berkacak lengan dan bertaruh nyawa mencari rejeki untuk menyambung kehidupan di sungai yang berada Nagari Sicincin Kabupaten Padang Pariaman dengan mengumpulkan serpihan batu dan pasir.

Setiap harinya, Ia bersama anak-anak menempuh jarak lima kilometer dari rumah ke sungai memakai motor butut kesayangan. Berpanas-panasan maupun berhujan-hujan melalui medan yang cukup berat pun ditempuh, agar perut tidak kosong.

Penghasilan yang didapat pun juga tak seberapa. Jika ada permintaan batu, Ia hanya mendapat penghasilan Rp 60 ribu sehari. Jika tidak ada pesanan, terpaksa meminjam beras tetangga guna memenuhi kebutuhan pokok tersebut.

Dengan keadaan yang sangat sulit, Yulidawati bersama anak-anak bermohon kepada Allah SWT , agar suami kembali bergabung bersama keluarga kecil. Tak ada lagi tempat mengadu, karena Ia pun hidup sebatang kara ditinggalkan orangtua yang sudah meninggal dunia.

Yulidawati juga bermohon kepada  Bapak Presiden Prabowo Subianto , agar kasus yang menjerat suaminya bisa dituntaskan. Karena Ia yakin suami tercinta tak bersalah.

“Bapak Presiden Prabowo Subianto, mohon dan sangat berbesar hati membantu saya dan anak-anak saya agar membebaskan suami saya. Saya sangat yakin suami saya tak bersalah,” ucapnya berurai air mata.

Ia sangat berharap juga kepada Aparat Penegak Hukum, baik Bapak Kapolri, Bapak Jaksa Agung, Bapak Kapolda Sumbar dan Kapolres Padang Pariaman, Ibu Kejati Sumbar dan Bapak Kejari Padang Pariaman , agar memandang dengan hati nurani dan secara benar menilai kasus suaminya.

“Bapak dan Ibu Aparat Penegak Hukum, saya yakin dan percaya dapat mengambil keputusan dengan memakai hati nurani dan sesuai dengan fakta-fakta yang ada. Semoga Allah SWT memberikan petunjuk terbaik dalam mengambil keputusan, untuk suami saya,” ucapnya sembari sesenggukan.(*)

Exit mobile version