Padang Pariaman- Tradisi budaya Minangkabau kembali terlihat hidup dalam momen penuh kehangatan keluarga, saat Ayana Izzati Harsa, putri dari pasangan Hary Putra Ramadhan dan Resa Afrina, menjalani prosesi mancaliak anak oleh pihak keluarga dari ayahnya, Minggu (15/6/2025).
Acara berlangsung di kediaman orangtua Resa Afrina di Korong Batang Sariak, Nagari Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.
Tradisi mancaliak anak merupakan bagian dari budaya Minangkabau, yang berarti melihat bayi yang baru lahir, terutama oleh keluarga dari garis ayah (bako). Prosesi ini menjadi bentuk kasih sayang dan penerimaan keluarga besar atas kelahiran sang buah hati, sekaligus memperkuat tali silaturahmi.
Tamu undangan dari keluarga besar maupun kerabat tampak antusias menghadiri acara ini. Mereka datang menyaksikan langsung senyum manis Ayana Izzati Harsa, anak pertama dari Putra dan Resa.
Para tamu disambut dengan jamuan makanan khas yang telah disiapkan tuan rumah, menambah kehangatan suasana kekeluargaan.
Puncak acara ditandai dengan penyerahan cincin dan gelang emas kepada Ayana, sebagai simbol kasih sayang dari keluarga sang ayah. Nenek dari pihak ayah, Asnimar, bersama kedua tante Ayana Lidya dan Ani memasangkan gelang dan cincin emas di tangan mungil sang bayi.
Selain itu, Ayana juga menerima sejumlah uang dan kado dari para tamu undangan yang hadir.
Wajah Ayana tampak berseri saat perhiasan dipakaikan, memperlihatkan aura ceria yang membuat suasana makin haru dan bahagia. Kedua orangtuanya, Hary dan Resa, tak mampu menyembunyikan rasa syukur mereka atas perhatian dan cinta yang tercurah untuk anak pertama mereka itu.
“Alhamdulillah, kami bersyukur karena masih banyak yang menyayangi Ayana. Hari ini, banyak sekali tamu undangan yang hadir untuk melihat dan mendoakan anak kami. Sebelum Acara Mancaliak kami juga Mengadakan syukuran Aqiqah Ayana yang pada hari sabtu telah melangsungkan prosesi aqiqah di Syamil Aqiqah Padang,” ungkap Hary Putra Ramadhan yang juga dikenal sebagai wartawan Parlemen Sumatera Barat.
Senada dengan itu, sang ibu, Resa Afrina, juga menyampaikan terima kasih khusus kepada kedua orangtuanya dan mertua yang selalu memberikan cinta kepada sang cucu.
“Terima kasih kepada kedua nenek dan kakek Ayana. Semoga selalu menyayangi semua cucunya. Nenek dan kakek memang yang terbaik,” tutup Resa dengan penuh haru.
Tradisi mancaliak anak ini menjadi pengingat bahwa adat Minangkabau bukan sekadar warisan, tetapi juga identitas yang hidup dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, terutama dalam menyambut generasi baru.(*)
Penulis: Putra