Indeks

Syaiful : Papua 2020 Medan Perang Paling Berat Sepanjang Sejarah PON

Padang – Jika tidak ada aral melintang, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Barat bakal menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Tahun 2018 pada 26-28 Desember mendatang di Axana Hotel Padang.

Dalam Rakerda tersebut nantinya bakal dibahas evaluasi program kepengurusan KONI Sumbar yang telah berlalu dan juga program KONI Sumbar mendatang, guna mematangkan persiapan atlet dan pelatih menuju Porwil dan Kejurnas Pra PON 2019.

“Kita bakal menggelar Rakerda guna membahas program 2018 dengan segala keterlaksanaan dan ketidaklaksanaan serta program yang kita susun tahun 2019,”Ungkap Ketua KONI Sumbar Syaiful usai menggelar rapat dengan Panitia Rakerda, Jumat (21/12) di Kantor KONI Jalan Rasuna Said

Syaiful mengungkapkan, KONI Sumbar bakal menyampaikan secara resmi kriteria atlet yang berhak turun di PON 2020 di Provinsi Papua, karena selama ini baru disampaikan di media. Kriteria yang dimaksudkan yakni atlet meraih 4 besar serta finalis Porwil.

Hal ini dikarenakan KONI Sumbar mencari atlet yang memiliki kualitas bagus yang siap bertarung habis-habisan di medan laga, demi mengangkat prestasi, mengibarkan bendera tuah sakato dan menjaga marwah olahraga Ranah Minang di mata nasional.

Mengingat sulitnya medan laga serta berbagai kendala yang dihadapi, Syaiful mengibaratkan atlet seperti tentara batalyon yang siap diterjunkan pada medan pertempuran di Tanah Papua adalah tentara terbaik.

“Kita akui ini menjadi PON 2020 Papua merupakan terberat, namun kita siap menghadapinya. Tentara saja turun ke Papua harus yang terbaik, apalagi atlet. Tentu kita memilih yang terbaik. Namun begitu, semua hasil dari proses yang kita lalui, kita serahkan pada Allah,”urai Syaiful.

Ia memastikan tidak akan ada wild card bagi atlet Sumbar yang telah gagal di Porwil maupun Kejurnas Pra PON untuk berangkat ke Papua.

“Kita tak akan beri wild card bagi atlet yang belum sesuai syarat.Kecuali atlet yang berada dalam Pelatnas Sea Games memperkuat Indonesia dan tidak ikut Kejurnas Pra PON maupun Porwil, itu wild card dari KONI Pusat,”pungkasnya.(ridho)

Exit mobile version