Indeks
Daerah  

SISSCa 2025 Sukses Digelar, Shadiq Pasadigue Apresiasi Partisipasi Aktif Generasi Muda Peduli Budaya

Sawahlunto — Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, M Shadiq Pasadigoe, merespon penyelenggaraan Sawahlunto International Songket Silungkang Carnival 2025, yang berlangsung di panggung utama Terminal Kota Sawahlunto, Sabtu (6/9/2025). Shadiq Pasadigue hadir dalam rangka kunjungan daerah pemilihan (kundapil) 5–7 September 2025.

Penyelenggaraan Sawahlunto International Songket Silungkang Carnival 2025, melibatkan generasi muda dalam melestarikan budaya, diantaranya penampilan ragam kreasi songket Minangkabau, parade budaya, dan atraksi seni yang memikat ribuan penonton dari dalam maupun luar negeri.

Shadiq Pasadigue, selaku legislator NasDem dari Dapil Sumatra Barat I (Kabupaten Dhamasraya, Kepulauan Mentawai, Pesisir Selatan, Sijunjung, Solok, Solok Selatan, Tanah Datar, Kota Padang, Padang Panjang, Sawah Lunto, dan Kota Solok) pada kesempatan itu mengajak masyarakat Minangkabau, Sumatra Barat untuk menjadikan songket sebagai kebanggaan yang mendunia.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga beramah tamah dan menerima aspirasi langsung dari para pengrajin songket Silungkang.

“Songket adalah marwah kita, karya agung dari rang Minang. Ada songket Silungkang di Sawahlunto, ada juga songket Pandai Sikek di Tanah Datar. Ini bukan sekadar pakaian, tetapi simbol kebanggaan dan jati diri yang harus kita rawat bersama,” ujar mantan Bupati Tanah Datar dua periode ini

Menurutnya, cara peduli budaya bagi generasi muda meliputi belajar dan memahami budaya sendiri, aktif berpartisipasi dalam kegiatan budaya, dan menggunakan teknologi untuk mempromosikan serta mengenalkan budaya kepada dunia agar tidak punah dimakan zaman.

“Generasi muda, baik Gen Z maupun Gen Alfa, harus menjadi garda terdepan. Jangan sampai kita kehilangan identitas karena lalai menjaga karya leluhur,” tegasnya.

Selain sebagai warisan budaya, songket juga memiliki potensi ekonomi kreatif yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Untuk itu, Shadiq menegaskan komitmennya dalam memperjuangkan perlindungan hukum serta hak kekayaan intelektual bagi karya budaya lokal.

“Kita harus melindungi, menjaga hasil karya anak negeri, serta melestarikan kebudayaan kita. Inilah bentuk penghormatan terhadap para perajin sekaligus upaya menjaga marwah Minangkabau di kancah nasional maupun internasional,” pungkasnya.(Agusmardi)

Exit mobile version