Padang — Universitas Baiturrahmah (Unbrah) menegaskan kesiapan untuk memperluas jejaring dan menggandeng lebih banyak mitra strategis dalam upaya memperkuat tanggap darurat bencana di Sumatera Barat.
“Komitmen ini menjadi penting mengingat intensitas bencana alam yang semakin sering terjadi, serta besarnya kebutuhan masyarakat akan bantuan cepat dan terkoordinasi,” ujar
Rektor Unbrah Prof. Dr. Ir. Musliar Kasim, MS kepada wartawan, Rabu (10/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa selama ini Unbrah telah bekerja sama dengan berbagai lembaga profesional dan institusi kemanusiaan seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), IBI serta sejumlah rumah sakit di Padang.
Menurutnya, ke depan kerja sama tersebut akan diarahkan secara lebih fokus pada penguatan sistem penanggulangan bencana.
“Fakultas Kedokteran sudah memulai langkah ini bersama IDI Padang melalui pengumpulan donasi untuk korban banjir dan galodo. Ini bukti bahwa kolaborasi dapat memberikan dampak besar bagi masyarakat,” ujarnya.
Musliar menambahkan bahwa semangat sinergi juga terlihat dari peran Korps Sukarela PMI Unbrah yang turut bekerja bersama KSR PMI Padang dalam membantu proses pencarian korban dan evakuasi di beberapa titik terdampak.
“Semangat kemanusiaan seperti ini menjadi fondasi penting bagi gerakan tanggap darurat berbasis kampus.Kita juga melihat mahasiswa dari berbagai kampus saling bahu-membahu menggalang dana. Ini menunjukkan bahwa solidaritas lintas kampus bergerak dengan sangat baik,” katanya.
Tidak hanya itu, organisasi mahasiswa (Ormawa) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unbrah turut terjun langsung membantu warga terdampak.
Mereka mengumpulkan donasi, menurunkan relawan, serta mendukung proses distribusi bantuan ke sejumlah kawasan. Keterlibatan mahasiswa ini, menurut Rektor, merupakan bagian tak terpisahkan dari pembelajaran kemanusiaan dan kontribusi nyata mahasiswa bagi masyarakat.
Sementara itu, Kepala LPPM Unbrah Dr. dr. Dita Hasni, M.Biomed menjelaskan bahwa koordinasi bantuan bencana sudah terintegrasi ke dalam program strategis pengabdian masyarakat Unbrah. Ia menyebut bahwa selain penyaluran bantuan logistik, Unbrah sedang menyiapkan pembukaan posko kesehatan di wilayah terdampak.
“Dosen, tendik, dan mahasiswa dari rumpun kesehatan akan diturunkan untuk memberikan layanan kesehatan gratis dan edukasi pascabencana,” ujarnya.
Dita menegaskan bahwa fokus Unbrah bukan hanya pada respons cepat, tetapi juga pada pemulihan jangka panjang, termasuk pendampingan kesehatan mental, pemetaan kebutuhan warga, dan penyediaan edukasi mitigasi bencana. Upaya ini dilakukan agar masyarakat tidak hanya pulih, tetapi juga lebih siap menghadapi potensi bencana berikutnya.
Dekan Fakultas Kedokteran Unbrah dr. Yuri Haiga, Sp.N menambahkan bahwa tindakan cepat dan terkoordinasi sangat diperlukan mengingat wilayah Sumatera Barat merupakan daerah rawan bencana.
“Kita bukan hanya menolong masyarakat, tetapi juga menolong diri kita sendiri karena kejadian ini terjadi di sekitar kita, bahkan kita ikut terdampak. Maka kolaborasi lintas lembaga menjadi kunci,” tegasnya.
Di sisi lain, Kepala Biro Humas dan Kerjasama Unbrah Dr. Edi Suandi, M.M menyampaikan bahwa seluruh kegiatan ini menjadi bagian dari program unggulan University Social Responsibility (USR).
Melalui USR, Unbrah berupaya memberi dukungan materil, moril, hingga bantuan pemulihan seperti perbaikan akses lingkungan, pendampingan UMKM terdampak, dan penguatan ekonomi warga.
“Program USR memastikan masyarakat tidak hanya dibantu untuk bangkit, tetapi juga diberdayakan untuk kembali produktif,” katanya.
Edi menekankan bahwa USR bukan sekadar aksi sosial sesaat, tetapi program jangka panjang yang menghubungkan kapasitas akademik Unbrah dengan kebutuhan masyarakat.
Ia menyebut bahwa banyak dosen di bidang teknik, kesehatan, dan sosial memiliki kompetensi yang relevan untuk membantu pemulihan pascabencana.
Dengan memperkuat kemitraan dan menempatkan LPPM sebagai pusat koordinasi, Unbrah berharap rangkaian kegiatan tanggap darurat dan pemulihan dapat berjalan lebih efektif, menyentuh lebih banyak warga terdampak, serta memberikan manfaat keberlanjutan bagi masyarakat Sumbar.
“Universitas memastikan bahwa aksi kemanusiaan ini akan terus dilakukan hingga kondisi masyarakat benar-benar pulih,”pungkasnya. (Agusmardi).
