Batangkapas — Setelah Jembatan Gantung Padang Galundi Taratak Tampatih, Kec Batang Kapas rusak dan hanyut terbawa banjir pada Kamis, 27 November 2025 lalu, warga setempat akhirnya krisis air bersih karena jaringan perpipaan rusak serta instalasi pengolahan air tidak berfungsi.
Kondisi Kampung Padang Galundi Taratak Tampatiah yang mengalami krisis air bersih diungkapkan lewat Sekjen DPP PKPS, Bakri M, SE, MP, disaat mengunjungi kampung tersebut, pada Jumat (26/12/2025).
“Air bersih sejak jembatan gantung putus menjadi kesulitan kami di kampung ini. Banyak warga yang tidak bisa mandi, karena sejak jembatan gantung putus jaringan perpipaan juga ikut putus,” ujar Ketua Pemuda setempat menginformasikannya.
Menurut dia, membangun jaringan perpipaan untuk air bersih membutuhkan biaya Rp35 juta. Sementara untuk warga bergongroyong membangun jaringan perpipaan air yang rusak sulit saat ini, karena perekonomian warga juga sedang sulit.
“Bagi kami warga Padang Galundi yang terdiri 150 KK ini saat ini masih dalam krisis air bersih. Untuk itu, kami berharap Pemkab Pessel dan partisipasi masyarakat dalam penanganan pasca-banjir memprioritaskan perhatian terhadap masalah air bersih dikampung kami,” jelasnya.
Sekjen DPP PKPS, Bakri M, SE, MP yang juga Ketua Himpunan Keluarga Batangkapas Jabodetabek menyarankan kepada pemuka masyarakat setempat menggalang donasi untuk merealisasikan perbaikan jaringan perpipaan yang rusak, sebagai langkah awal atas nama DPP PKPS menyerahkan bantuan tunai untuk hal tersebut.
Yang menarik, membangun jaringan perpipaan air bersih direspon langsung Ketua Litbang DPP PKPS, Dr Budhi Mulyadi Dt Bandaro Sati, yang akan menggerakkan donasi atau bantuan agar realisasi perbaikan jaringan perpipaan segera diupayakan.
Budhi Mulyadi yang akrab disapa Datuak Budi menyebutkan kendati jembatan gantung yang putus menyebabkan warga Padang Galundi terisolasi dan kesulitan distribusi makanan, serta mengganggu aktivitas warga setempat, namun disisi lain warga Taratak Tampatiah mengalami krisis air bersih.
“Pembangunan jembatan yang rusak itu tanggungjawab pemerintah, namun krisis air bersih bagi 150 KK warga Taratak Tampatiah mesti diupayakan segera,” pungkasnya. (Agusmardi).
