PADANG -KONI Pusat makin serius menertibkan administrasi organisasi olahraga di seluruh daerah. Kali ini, larangan rangkap jabatan bagi pengurus teras cabang olahraga (cabor) di KONI daerah menjadi perhatian utama.
Surat penting bernomor 1485/ORG/2025 yang dilayangkan ke seluruh Ketua KONI Provinsi, Kabupaten, dan Kota pada 12 November 2025 lalu, tegas mengatur larangan rangkap jabatan baik secara vertikal maupun horizontal. Khusus bagi posisi ketua umum, sekretaris jenderal, sekretaris umum, hingga bendahara umum (KSB), aturan ini wajib dipatuhi demi tertib administrasi dan optimalisasi pembinaan atlet.
Surat yang langsung ditandatangani Drs. Tb Lukman Djajadikusuma, MEMOS atas nama Ketua Umum KONI Pusat, menjadi sinyal kuat bahwa organisasi ini ingin membenahi tata kelola agar pembinaan olahraga berjalan lebih profesional.
Ketua Pickleball Sumbar, Tarmizi Mawardi, yang juga mantan pegulat andal Sumbar, mengingatkan agar pengurus KONI daerah tidak menyepelekan aturan tersebut. “Jangan tutup mata dan telinga. Ada dasarnya KONI Pusat mengeluarkan surat ini. Mending ikut aturan saja, kalau tidak ingin repot,” tegasnya dengan logat Minang yang kental, Rabu (26/11/2025).
Tarmizi juga menilai larangan rangkap jabatan sangat masuk akal. “Kalau satu orang pegang banyak jabatan, bagaimana bisa fokus membina atlet? Bukannya lebih maksimal, malah jadi serba tanggung. Apalagi kalau semua ‘inya ka inya’ saja,” ucap Tarmizi.
Sementara itu, Ketua KONI Sumbar Hamdanus dan Sekretaris Umum Dipo belum memberi respons saat dikonfirmasi. Bahkan sejumlah pengurus yang juga aktif di kepengurusan cabor enggan mengangkat telepon.
Di sisi lain, Staf Khusus KONI Sumbar, Ilmarizal, justru menyambut baik himbauan KONI Pusat ini. “Saya bersyukur adanya surat ini. Selama ini banyak
pengurus yang juga menentukan arah cabor, bahkan ada yang mengurusi lebih dari satu cabor,” ujarnya.
Ilmarizal menegaskan, “Satu cabor saja sulit dibina dengan baik, apalagi dua atau tiga cabor sekaligus. Ini kan bikin repot dan tidak fokus.”
Menurutnya, ada tiga kategori pengurus cabor yang patut dibanggakan, yang pertama berhasil melahirkan atlet medali emas PON, kedua sukses sebagai pelatih atlet emas, dan ketiga bisa membawa cabor ke prestasi lebih baik. (almadi)
