Indeks

Keterlibatan Politisi dalam Sepak Bola Dinilai Positif, Asal tak Jadi “Panggung Sesaat”

PADANG — Ketua Askot PSSI Kota Padang, Mastilizal Aye, kembali mengingatkan bahwa sepak bola membutuhkan para pendukung yang tulus. Menurutnya, kehadiran tokoh politik dalam dunia sepak bola sebenarnya sangat positif, selama tidak dijadikan alat politik sesaat.

“Kita patut bersyukur kalau ada politisi yang benar-benar peduli. Ini hal biasa di banyak negara. Yang tidak boleh itu ketika sepak bola dijadikan konsumsi politik,” tegas Aye, Sabtu (15/11/2025) yang dikenal vokal memperjuangkan pembinaan usia dini di Kota Padang.

Wakil Ketua DPRD Padang itu, menyoroti fenomena yang sering muncul menjelang pemilu atau pilkada. Banyak pejabat tiba-tiba rajin turun ke lapangan, memegang bola, hingga berselfie dengan pemain. Namun setelah pesta politik selesai, perhatian mereka ikut menghilang.

“Itu yang sering terjadi. Ramai saat momentum, sepi setelahnya. Padahal sepak bola itu butuh kontinuitas, bukan sekadar kunjungan seremonial,” ujar Aye.

Dalam konteks itu, ia menilai langkah anggota DPR RI, Andre Rosiade, berbeda. Dukungan Andre kepada Semen Padang FC dinilai hadir bukan karena kebutuhan politik melainkan komitmen sejak lama.

“Dulu, Semen Padang hampir tak bisa kembali ke Liga 2. Situasinya berat. Tapi dengan dukungan Andre Rosiade, tim bisa bangkit lagi. Dan itu sudah dimulai sejak 2020, bukan baru-baru ini,” kata Aye. “Sampai sekarang pun, ia tetap konsisten. Tidak hanya datang untuk foto-foto saat butuh pencitraan.”

Aye menekankan, sepak bola bukanlah panggung instan. Ada perjalanan panjang: pembinaan SSB, kompetisi junior, pembentukan karakter pemain, hingga pembinaan tim profesional. Ia menilai Andre mendukung proses tersebut, bukan sekadar hadir di puncak acara.

“Yang kita butuhkan sebenarnya seperti itu. Terlibat di hulu, bukan hanya di hilir,” ujarnya.

Ia berharap lebih banyak pemimpin daerah maupun tokoh publik meniru pola keterlibatan yang konsisten seperti itu.

“Jangan baper, jangan cepat menghakimi. Kalau ada yang berbuat baik untuk sepak bola, ya kita apresiasi. Sepak bola ini bisa menjadi kebanggaan daerah, mengangkat martabat Sumbar. Tapi hanya bisa dicapai kalau semua ikut mendorong, bukan sekadar menonton,” tutupnya. (almadi)

 

Exit mobile version