Indeks
Daerah  

Air Bersih Mulai Mengalir, Ribuan Warga Padang Utara Masih Menunggu Janji

PADANG – Pemulihan layanan air bersih pascabanjir bandang di Kota Padang mulai menunjukkan hasil. Perumda Air Minum (AM) Kota Padang mengklaim lebih dari 100 ribu pelanggan sudah kembali menikmati aliran air, dari total sekitar 130 ribu pelanggan.

Namun di balik progres itu, ribuan warga di Padang Utara masih harus bersabar. Wilayah ini menjadi titik terparah akibat rusaknya Intake Palukahan, Koto Tangah, yang hingga kini belum beroperasi normal.

Kondisi tersebut terungkap saat kunjungan kerja Anggota DPR RI, Zigo Rolanda, ke Intake Palukahan, Minggu (21/12/2025). Hadir pada kesempatan itu, Anggota DPRD Sumbar, Helmi Moesim, Direktur Utama Perumda AM Padang Hendra Pebrizal, Dirtek Perumda AM Padang, Andri Satria dan Kepala Balai PBPK Sumbar, Maria Doeni Isa

“Kita apresiasi kerja cepat Perumda AM Padang. Tapi harus jujur, keterlambatan kemarin juga karena menunggu pipa datang. Akses darat jadi persoalan serius,” ujar Zigo, tanpa menutup fakta di lapangan.

Padahal sebelumnya, perbaikan intake diproyeksikan memakan waktu hingga dua bulan. Kini target tersebut dipangkas drastis. Intake Palukahan dijanjikan sudah bisa berfungsi secara darurat pekan ini.

“Awalnya dua bulan. Sekarang dipercepat. Pekan ini harus sudah berfungsi darurat,” tegasnya.

Pipa transmisi dari intake ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) telah terpasang lebih dari 700 meter dan ditargetkan bisa digunakan pada Rabu. Saat ini air baru mengalir melalui satu pipa, sementara rencana idealnya menggunakan dua pipa berdiameter 250 milimeter.

“Untuk sementara satu pipa dulu. Dua pipa itu targetnya,” ujar Zigo. Cuaca ekstrem dan keterbatasan tenaga disebut menjadi kendala utama. Hujan membuat debit sungai kerap naik mendadak, menghambat pekerjaan teknis.

Dengan satu pipa dan dukungan IPA Taban berkapasitas 200 liter per detik, layanan air di wilayah Utara baru menjangkau sekitar 85 persen. Artinya, masih ada ribuan pelanggan yang belum merasakan pemulihan.

Target awal pemulihan pada 5 Januari 2026 kini dimajukan menjadi 23 Desember 2025. Uji coba aliran dijadwalkan Selasa, dan air ditargetkan masuk ke IPA pada Rabu.

“Target dimajukan. Rabu air harus sudah masuk IPA,” katanya.

Direktur Utama Perumda AM Padang, Hendra Pebrizal, mengakui percepatan dilakukan dengan berbagai langkah darurat, termasuk memanfaatkan pipa bekas yang disambung.

“Kita gunakan pipa bekas agar aliran air bisa cepat sampai ke warga,” ujarnya.

Saat ini, sekitar 30 ribu pelanggan masih belum terlayani. Setelah Intake Palukahan aktif, Perumda menargetkan cakupan layanan mencapai 86 persen atau sekitar 103 ribu pelanggan. Sisanya, sekitar 4.000–5.000 pelanggan di Padang Utara, masih menunggu penyelesaian penuh.

Untuk menutup kekosongan layanan, Perumda AM Padang menurunkan 50 unit tedmon dan 20 mobil tangki air. Namun, solusi ini dinilai belum cukup jika perbaikan intake kembali meleset dari jadwal.

Kepala Balai PBPK Sumbar, Maria Doeni Isa, menegaskan pemasangan dua pipa 250 milimeter hanya solusi darurat.

“Ini penanganan darurat. Setelah ini harus dibenahi serius dan berkelanjutan,” ujarnya.

Publik kini menunggu pembuktian, bukan sekadar target. Sebab bagi warga Padang Utara, air bersih bukan soal progres di atas kertas, tapi kebutuhan harian yang tak bisa ditunda. (almadi)

Exit mobile version