Sumbar  

Workshop “Adiresy Smart Teaching Indonesia”,Guru SD Pessel Dapat Penyegaran Orientasi dan Kompetensi

IMG-20180902-WA0003

Painan – Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan gelar kegiatan Workshop “Peningkatan Mutu Pendidikan Daerah Adiresy Smart Teaching Indonesia”.

Kegiatan workshop dengan peserta guru sekolah dasar digelar selama dua hari di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Pesisir Selatan, 27 – 28 Agustus lalu.

Workshop di bidang pendidikan tersebut dilaksanakan berdasarkan Mou Asosiasi Pemerintah Kabupaten se Indonesia  (Apkasi) dan bekerjasama dengan Yayasan Pendidikan Adhiluhum Nusantara (YPAN) Indonesia serta Adinesy Smart Teaching Indonesia.

Menurut Ketua Apkasi Mardani H Maming seperti press relis yang diterima sumbarpost.com, para guru harus memperoleh bimbingan intensif, terutama pada metode pembelajaran dan teknik pengajaran, sehingga proses transfer ilmu di sekolah dapat berlangsung dengan baik, proses belajar menyenangkan.

Diharapkan juga terjadi interaksi yang intensif antara pendidik dan anak didik, dan kegiatan belajar-mengajar berorientasi kepada hasil, yakni siswa dapat memahami dan menguasai materi ajar yang disampaikan guru dengan baik.

Apkasi sebagai mitra pemerintah kabupaten, tentu perlu memberikan masukan dan alternatif dalam membangun dunia pendidikan di daerah. Apkasi dengan segala keterbatasannya, tentu akan terus membantu pemerintah dalam membangun pendidikan di daerah, termasuk mengenalkan metode-metode pendidikan yang lebih mujarab bagi dunia pendidikan.

Para guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) se Kabupaten Pesisir Selatan mengapresiasi Workshop Peningkatan Mutu Pendidikan Daerah Adiresy Smart Teaching Indonesia” yang

“Menyenangkan, menambah wawasan bagi para guru dan memberikan motivasi kami untuk lebih kreatif. Mudah-mudahan workshop seperti ini sering dilaksanakan untuk membuat motivasi kami dan lebih kreatif untuk ke depannya,”pengakuan Eka Putri Rosdiana, guru Sekolah Dasar Negeri 19 Padang Sirih, usai mengikuti Workshop tersebut.

Eka adalah satu di antara 694 guru SD se-Kabupaten Pessel yang menjadi peserta workshop. Tak hanya menyampaikan ungkapan suka cita, bahkan tidak sedikit pula peserta yang ‘menuntut’ supaya ada pelatihan lanjutan agar menyegarkan orientasi para guru.

Seperti dikemukakan peserta lain, Rinda Yuryunita, guru SDN 09 Sungai Gambir. Ia menyampaikan, pelatihan ini sangat mengesankan begitu banyak ilmu yang bermanfaat, menarik dan menyenangkan bagi guru SD.

“Semoga pelatihan ini selalu diadakan dan bisa meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.Penyampaian atau penyajian materi sangat menyenangkan sehingga saya merasa tidak bosan, semoga workshop ini memberikan manfaat dan berguna membantu guru dalam proses belajar mengajar,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Pesisir Selatan Zulkifli mengungkapkan, gambaran pendapat para guru seperti mengonfirmasi situasi riil dunia pendidikan saat sekarang. Banyak guru selama bertahun-tahun merasa terjebak pada rutinitas tugas mengajar tanpa memperoleh penyegaran orientasi dan kompetensi.

Kenyataan tersebut pada akhirnya berpengaruh terhadap mutu pendidikan, hal yang merupakan isu pendidikan kita pada hari ini di luar problem lainnya seperti ketersediaan bangunan sekolah, sarana dan perlengkapan pendukung proses belajar-mengajar yang memadai.

“Peran kami hanya sebagai fasilitator kegiatan dan melibatkan beberapa staf Dinas Pendidikan sebagai penitia kegiatan dimaksud,” jelas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pesisir Selatan, H. Zulkifli Mpd didampingi Sekretarisnya Suhendri.

Dalam kiprahnya selama 5 tahun terakhir ini YPAN telah melatih lebih dari 100 ribu guru yang tersebar di 120 kabupaten yang ada di Indonesia dalam bidang Smart Teaching. Dalam pelatihan ini guru diajari tentang metode pembelajaran yang berkualitas dengan proses belajar yang menyenangkan bagi siswa.

Mereka antara lain belajar matematika yang selama ini dianggap sebagai mata pelajaran yang sangat sulit menjadi matematika yang sangat mudah dan menyenangkan sehingga siswa-siswa tidak perlu takut lagi dengan matematika.

Para peserta juga diajarkan tentang pengelolaan kelas, bagaimana membuka materi dengan menyenangkan, menyampaikan materi inti dengan mengasyikkan, dan cara menutup materi secara mengesankan.

Metode di atas meyakini bahwa inti dari sebuah proses belajar-mengajar adalah transfer ilmu, tujuan akhirnya, ilmu yang ditransfer guru dapat diterima dengan baik oleh muridnya, karena kemampuan guru menciptakan ruang belajar yang efektif menentukan sejauh mana pelajaran bisa diserap murid dengan baik. Secara garis besar nilai-nilai yang diajarkan adalah fun, easy, inspiring dan spirituality.(rel)

Editor : Ridho Syarlinto

Tinggalkan Balasan