Sumbar  

Ustadz Wijayanto: Kerja Ikhlas, Karyawan Semen Padang Harus Jadi Pengemudi

IMG-20180731-WA0012

PADANG – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke – 60 Pengambilalihan (nasionalisasi) Pabrik, PT Semen Padang menggelar Tabligh Akbar dengan menghadirkan Ustaz Wijayanto di Masjid Raya Jabal Ramah, Indarung, Kota Padang, Selasa (31/7/2018) siang.

Tabligh Akbar yang dimulai sehabis ba’da Zuhur itu dihadiri ribuan karyawan dan masyarakat di lingkungan Kota Padang, termasuk Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah, dan Direktur Keuangan PT Semen Padang, Tri Hartono Rianto, serta sejumlah staf pimpinan PT Semen Padang.

Dalam tausiah dengan tema ‘Kerja Keras, Rezeki Luas’, Ustaz Wijayanto mengigatkan agar seluruh karyawan PT Semen Padang harus jadi pengemudi dan jangan jadi penumpang kalau perusahaan semen kebangaan masyarakat Sumbar ini tetap survive, meskipun persaingan pasar semen secara nasional begitu ketat.

Penumpang, sebut Wijayanto, boleh ngantuk dan tidur, serta tidak harus tahu arah jalan, yang penting duduk pasti sampai. Penumpang tidak perlu merawat atau memaintannace kendaraan. Penumpang juga tidak ada inisiatif alternatif ketika kondisi jalan macet, dan penumpang menjadi beban bagi orang lain.

“Jadi kalau Semen Padang maju, karyawan harus jadi pengemudi, karena pengemudi tidak boleh tidur dan ngantuk. Kemudian harus tahu arah tujuan alternatif yang tersedia. Pengemudi berani mencoba jalan baru. Merawat atau menjaga perusahaan. Inisatif mengambil langkah resiko, terukur dan menjadi solusi bagi orang lain,” kata Wijayanto.

Ustaz kondang yang sering mengisi tausyah dibeberapa stasiun televisi di Indonesia itu juga memaparkan bahwa pengemudi selalu ikhlas dan punya motivasi yang tinggi dalam bekerja. Pengemudi, kata ustad asal Solo itu, juga selalu bekerja mencari ridho Allah SWT.

“Pengemudi punya motivasi bekerja mencari pegabdian kepada Allah SWT. Jadi, karyawan Seman Padang bekerjalah mencari pengabdian kepada Allah SWT, sama halnya dengan pengemudi, karena pengemudilah yang menentukan arah dan tujuan. Begitu juga dengan karyawan, kalau perusahan terus maju,” ujar alumnus Universitas Islam Internasional Islamabad tersebut.

Dalam tausiyahnya, Wijayanto juga menuturkan ciri-ciri orang yang ikhlas bekerja sebagai pengabdian kepada Allah. Di antaranya, cara kerjanya susuai atau tidak bertentangan dengan syariat Islam. Kemudian bidang kerjanya halal, baik/ma’ruf. Manfaat kerjanya pada kebaikan, keaejahteraan dan keselamatan bagi semua (rahmatan lil alamin)

“Sedangkan orang yang kerja tidak ikhlas cenderung stres, mudah marah, dan yang pasti dijauhkan hatinya pada kebaikan. Bahkan orang yang tidak ikhlas bekerja juga berdampak kepada kelangsungan perusahaan dan berpotensi membuat perusahaan rugi,” bebernya.

Sementara itu, Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah dalam sambutannya, menyebut bahwa Tablig Akbar yang ditaja Semen Padang ini tidak hanya bermanfaat untuk karyawan, tapi juga umat. Tablig Akbar dengan tema ‘Kerja Keras, Rezeki Luas’ ini juga dapat memotivasi semangat seluruh karyawan, termasuk masyarakat Kota Padang yang hadir.

“Kerja ikhlas suatu nilai ibadah. Selama ini Semen Padang selalu kerja ikhlas. Bahkan dengan kerja ikhlas itulah Semen Padang bisa eksis sampai sejarang meskipun usia perusuhaannya sudah lebih dari satu abat,” ujar Mahyeldi.

Kemudian di samping itu, lanjutnya, berkat keihklasan masyarakat lingkungan perusahaan menyerahkan tanaah ukayatnya, Semen Padang yang dulunya nyaris jadi besi tua sekarang menjadi perusahaan besar dan kebangaan bagi masyarakat Sumbar dan Kota Padang.

“Jadi tak hanya karyawan saja yang kerja ikhlas, masyarakatnya juga ikhlas menyerahkan tanahnya kepada Semen Padang. Semoga Semen Padang ini terus maju dan berkembang, karena perusahaan ini merypakan kebangaan maayarakat Ranah Minang,” ujarnya.

Direktur Keuangan PT Semen Padang, Tri Hartono Rianto berharap melalui tausiyah dari Ustaz Wijayanto ini, Semen Padang terus survive di tengah ketatnya persaingan pasar semen secara nasional, seiring adanya beberapa perusahaan asing telah massuk dan mendirikan pabrik semen di Indonesia, ditambah lagi adanya kebijakan impor klinker dan semen.

“Mudah-mudahan melalui tausiyah dari Ustaz Wijayanto ini, perusahaan terus survive, dan saya mewakili manajemen perusahaan, berharap agar tausiyah ini bisa meningkatkan motivasi dan semangat karyawan untuk bersama-sama tumbuh dan berkembang bersama perusahaan, termasuk masyarakat Sumbar,” katanya.(*)

Tinggalkan Balasan