Sumbar  

UNP Tengah Galakkan Internasionalisasi Kampus

IMG_20170918_100906
Padang – Tampaknya visi Universitas Negeri Padang (UNP) untuk menjadi universitas terbaik di kawasan Asia Tenggara tak lama lagi bakal bisa diwujudkan. Betapa tidak, saat ini UNP tengah menuju internasionalisasi kampus, dengan bekerjasama dengan universitas diluar Indonesia.

Disamping itu juga UNP tengah mematangkan program dual degree untuk tujuh program studi, agar bisa meraih sertifikat internasional Asean University Network-Quality Assurance (AUN-QA).

“Kita sangat serius ke arah sana. Kita telah menjalin komunikasi dengan universitas di Arab Saudi, RRC, USA, Malaysia, Australia, dan lainnya,”ucap Rektor UNP Ganefri diselal sela kegiatan wisuda kampus tersebut.

Jika dilihat dari segi jumlah saja mahasiswa UNP yang sudah mencapai 37.980 orang, Ganefri melihat itu merupakan potensi luar biasa. Ditambah lagi semakin meningkatnya jumlah penerimaan mahasiswa baru 35 persen atau sebanyak 11.998 orang dari tahun sebelumnya hanya 8.872 orang. Kemudian dari segi peminat, juga selalu meningkat setiap tahunnya bahkan mencapai 48.132 orang.

Potensi lain untuk menunjang visi UNP menjadi universitas unggu di Asia Tenggara adalah memiliki 11 gedung baru yang sudah diresmikan beberapa waktu lalu oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

Dissmping itu juga UNP sudah memiliki 8 fakultas, dengan 98 program studi, termasuk S2 dan S3,dengan perincian 26 program studi UNP sudah terakreditasi “A”, dan terakreditasi “B” sebanyak 52 program studi. Selain itu, jumlah dosen UNP saat ini 1.105 orang, dengan 57 Guru Besar, 627 orang sudah doktor, 267 magister, dan 288 orang Lektor Kepala.

“Sebanyak 84 dosen kita sedang menempuh pendidikan S3 di luar negeri, dan mahasiswa luar negeri pun sudah 45 orang mendaftar ke UNP. Maka ini semakin memacu kita menuju internasionalisasi UNP ke depan,” ujar Rektor UNP ini.

Orang nomor satu UNP ini pun tidak menampik, bahwa secara regional Indonesia belum berada pada posisi maksimal, yang masih tertinggal jauh di bawah Negara Asean, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Ia juga mengutip data World Economic Forum (WEF) yang menyusun daya saing Negara dalam global contitivenes, Indonesia hanya meraih nilai 4,26 atau peringkat ke 41 dari 138 negara yang disurvei.

“Tugas kita saat ini, selain untuk percepatan menuju kampus secara global, juga untuk mempersiapkan mutu lulusan, baik dengan mempersiapkan SDM, kelembagaan, kemahasiswaan, penelitian dan pengabdian demi meningkatkan daya saing secara global,” pungkasnya. (ridho)

Hh

Tinggalkan Balasan