Turnamen Sepakbola Kolosal se Sumbar Tanpa APBD Telah Dimulai

IMG_20181215_162848

Padang – Turnamen sepakbola bertajuk “Minangkabau Cup” resmi dimulai, Sabtu (15/12/2018) sore. Turnamen sepakbola keroyokan memakai dana sponsor tanpa dana APBD itu akan berlangsung hingga 23 Maret tahun depan.

Mulainya Turnamen Minangkabau Cup yang diikuti 160 tim yang berasal dari 19 kabupaten dan kota yang ada di Sumatra Barat ditandai dengan tendangan pertama yang dilakukan Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal di Stadion H Agus Salim Padang.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno berharap mampu melahirkan bibit unggul pesepakbola yang berlevel nasional maupun internasional seperti Sutan Zico yang sudah berprestasi di Timnas U-16.

Irwan mengapresiasi penyelenggara yang melaksanakan kegiatan besar sepakbola tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau anggaran pemerintah.

“Seperti inilah yang patut ditiru oleh penyelenggara olahraga di Sumbar, tanpa dana APBD. Saya bangga turnamen ini dinamakan ‘Minangkabau Cup’, karena dengan nama ini kita merasa memilikinya,” kata Irwan ketika memberikan sambutan juga didampingi Ketua KONI Sumbar Syaiful.

Ketua umum panitia pelaksana Minangkabau Cup II tahun 2018, Tria Suprajeni, menyebutkan akan diikuti sebanyak 160 tim dari total 179 Kecamatan yang tersebar di 19 daerah Kabupaten/Kota Sumbar. Kompetisi ini akan digelar pada 15 Desember 2018 hingga 23 Maret 2019.

Tujuan Minangkabau Cup II, sebagai ajang penyaluran bakat pemuda dari kabupaten/kota dan bertujuan untuk melahirkan berbagai pemain-pemain yang berkualitas, terutama melahirkan bibit pemain sepakbola, bagi pemuda di Ranah Minang,” ujar Ola panggilan sehari-hari dari Tria Suprajeni.

“Turnamen ini sekaligus mencari bibit berbakat dan handal itu untuk memperebutkan piala bergilir Gubernur Sumatera Barat dengan hadiah ratusan juta rupiah”, katanya.

IMG_20181215_161408

Minangkabau Cup berlangsung dua tahun terakhir dan sudah memecahkan rekor MURI sebagai ajang tingkat daerah dengan jumlah pemain terbanyak.

Turnamen memperebutkan piala bergilir dengan hadiah ratusan juta rupiah. Juara pertama akan memperoleh Rp 50 juta, runner-up, dan peringkat kedua dan ketiga masing-masing diganjar Rp 25 juta dan Rp 10 juta rupiah. Panitia juga menyediakan hadiah jutaan rupiah kepada pemain terbaik, topskorer, kiper terbaik, dan assist terbaik.

Dengan memakai skema layaknya Piala Dunia, pada babak penyisihan, setiap kabupaten dan kota akan menggelar turnamen setengah kompetisi. Mereka akan bersaing di daerah masing-masing untuk memperebutkan kesempatan mewakili kota dan kabupaten asal mereka di babak 32 besar.(ridho)

Tinggalkan Balasan