Sumbar  

Tiga Nama Calon Rektor Unand Diajukan Ke Kemenristek Dikti

IMG-20190515-WA0011

Padang – Petahana Rektor Universitas Andalas beserta dua orang lainnya berhasil melaju ke tiga besar pada pemilihan tingkat senat, guna menjadi yang terbaik pada Pemilihan Rektor kampus setempat, yang diselenggarakan pada Selasa (14/5).

Dua nama terakhir yang bakal menjadi pesaing kuat incumbent yakni Prof Yuliandri berhasil dari Fakultas Hukum dan Prof Hairul Abrar dari Fakultas Teknik. Lima kandidat lainnya harus pulang dengan tangan hampa.

Tiga nama tersebut akan diajukan ke Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk dipilih satu nama dan ditetapkan sebagai rektor Unand periode 2019-2023.

Kronologi dalam pemilihan tahap pertama yang dilakukan oleh 73 orang anggota senat yang hadir dari total 76 orang anggota senat (satu umrah, dua orang berhalangan hadir) baru menghasilkan dua calon rektor Unand.

Mereka adalah rektor petahana Tafdil Husni yang meraih 24 suara dan Mantan Dekan Fakultas Hukum Yuliandri sebanyak 21 suara.

Sedangkan dua calon lainnya Mantan Dekan Fakultas Teknik Hairul Abral dan Rektor ISI Padang Panjang Novesar Jamarun mendapatkan masing- masing 7 suara.

Maka dilakukan pemilihan tahap dua terhadap dua calon, yaitu Hairul Abral dan Novesar Jamarun untuk melengkapi tiga nama yang akan diajukan ke kementerian.Hasilnya, Hairul Abral mendapatkan 45 suara dan Novesar Jamarun meraih 25 suara.

Pemilihan tahap berikutnya adalah pemilihan secara tertutup oleh senat bersama Menristekdikti untuk memilih dan menetapkan satu nama sebagai rektor Unand periode 2019-2023.

PAPARAN VISI-MISI

Prof Tafdil Husni menargetkan Unand masuk dalam peringkat 100 perguruan tinggi terbaik Asia dalam periode kedua kepemimpinannya.

Caranya yakni dengan menjalankan program berbasis input dengan meningkatkan jumlah dosen S3, dosen dengan jabatan lektor kepala dan guru besar, serta beasiswa. Selain itu juga meningkatkan jumlah mahasiswa asing dan mengundang visiting profesor dari kampus ternama di luar negeri.

Lalu, program berbasis proses dengan penguatan sistem digitalisasi, kelengkapan pangkalan laporan data perguruan tinggi, jejaring kerjasama, dan akreditasi. Program berbasis output berupa peningkatan prestasi mahasiswa, produk artikel ilmiah para dosen, dan peningkatan program penelitian.

Sementara itu Prof Yuliandri Mantan Dekan Fakultas Hukum Unand dalam paparannya bakal membenahi tata kelola lembaga dan organisasi, percepatan pencapaian visi misi universitas melalui desentralisasi penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi kepada masing-masing fakultas.

Selanjutnya peningkatan kualitas akademik, berupa peningkatan kapasitas dosen, peningkatan kapasitas tenaga kependidikan, jaminan mutu, tata kelola sarana dan prasarana proses belajar mengajar.

Terakhir, mengenai tata kelola lingkungan dan sarana pendukung berupa peningkatan aset, penataan ruang, penataan PKL dan kebersihan lingkungan, tata kelola transportasi kampus, dan tata kelola perpustakaan.

Paparan Prof Hairul Abral, Alumnus Doktoral dari Freidrich Alexander Universitaet Erlangen Neurnberg, Jerman ini maju dalam pencalonan rektor Unand memiliki target membawa Unand menjadi perguruan tinggi kelas dunia pada 2023.

“Visi saya mewujudkan Unand menuju perguruan tinggi kelas dunia pada tahun 2023, dengan peringkat 500 an versi QS WUR,” katanya dalam penyampaian visi misi

Data dan Fakta Pemilihan :

Prof. Dr. Tafdil Husni, SE. MBA (24 suara)

Prof. Dr. Yuliandri, SH. MH (21 suara)

Prof. Dr. Ing. Ir. Hairul Abral (7 suara/45 suara tahap II)

Prof. Dr. Novesar Jamarun, MS (7 suara/25 suara tahap II)

Defriman Djafri, SKM. MKM. Ph.D (6 suara)

Dr. Henmaidi, ST. M.Eng.Sc (3 suara)

Dr. Hefrizal Handra, M.Soc.Sc (3 suara)

Dr. Ir. Munzir Busniah, M.Si (2 suara)

Tinggalkan Balasan