Surya Candra Surapaty Kuliahi Mahasiswa Stikes Mercubakti

stikes-mercubakti

Padang – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Pusat dr Surya Candra Surapaty Ph.D mengisi kegiatan kuliah umum di Stikes Mercu Bakti Jaya Siteba pada Senin (7/11) di Aula kampus tersebut.

Dalam kesempatan itu, pria yang juga mantan Anggota Komisi IX DPR RI ini juga menyerahkan penghargaan kepada dua orang tokoh kesehatan dan keluarga di Ranah Minang, Prof Masrul Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andala dan juga kepada Bundo Kanduang Sumbar Puti Reno Rauda Thaib.Penghargaan yang diterima adalah program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga tahun 2016.

Kepala BKKBN Pusat Surya Candra Surapaty dalam kuliah umum memaparkah bahwa Pertumbuhan penduduk Indonesia lebih kurang 1,49 persen pada sensus penduduk tahun 2010. Di tahun itu, pertumbuhan penduduk jauh berkurang dibandingkan tahun 2000 maupun 1970 lampau

Pada tahun 1970 saja diungkapkan Surya Candra, pertumbuhan penduduk mencapai 5,6 persen. Sementara tahun 2000 pertumbuhan penduduk 2,6 persen. Pertumbuhan penduduk ideal dalam perhitungan BKKBN, lebih kurang 2,1 persen

Lebih lanjut dirinya menerangkan, Jumlah penduduk Indonesia 2010 lebih kurang 235 juta. Proyeksinya sampai saat ini 255 juta. Dengan jumlah penduduk sebanyak itu, pertumbuhan penduduk Indonesia lebih banyak berusia muda.

Dengan jumlah penduduk sebanyak itu diungkapkan Surya Candra, merupakan sebuah keuntungan bagi Indonesia untuk memanfaatkan Bonus Demografi. Namun jika tidak dimanfaatkan, maka akan seperti pisau bermata dua. Bisa hasilnya positif melahirkan penduduk berkualitas, dan hasil negatif dengan banyaknya penyimpangan.

Jika bonus demografi tak dimanfaatkan, maka akan terjadi kerugian bagi Indonesia.
Karena penduduk Indonesia akan kalah bersaing dengan negara lain dalam masyarakat ekonomi Asean
Indonesia akan menjadi negara budak, karena tenaga kerja Indonesia kalah bersaing dengan negara lain.

“Untuk itulah BKKBN bertugas melaksanakan 3 nawacita yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi. Agar tercipta kuantitas penduduk sebagai objek, Kualitas penduduk sebagai subjek, dan mudahnya mobilisasi penduduk,”urainya.

Anggota DPR RI Alex Indra Lukman berharap semoga Kepala BKKBN bisa memetakan sosialisasi genre dan sosialisasi program BKKBN di Sumbar. Sehingga apa yang ditargetkan untuk peningkatan kualitas penduduk dapat dicapai.

Namun demikian, sampai saat ini Alex memandang kaum lelaki kurang peduli terhadap program KB. Terbukti selama ini jika ada sosialisasi BKKBN, mayoritas hadir ibu-ibu semua. Jarang bapak-bapak hadir di setiap sosialisasi BKKBN.

“Kalau program BKKBN tak terlaksana dengan baik, maka akan mengalami bencana kependudukan. Karena generasi muda yang lahir tidak berkualitas. Bapak-bapak juga mulai saat ini harus ambil peran,”urainya

Ketua Yayasan Mercubakti Jaya Emliyesna kepada wartawan mengharapkan apapun kegiatan BKKBN kedepan, seperti seminar, penelitian, ataupun pengabdian masyarakat bisa melibatkan Stikes Mercubakti.

“Genre Remaja ini juga bagian dari MoU dengan BKKBN Sumbar yang dilaksanakan beberapa bulan lalu. Hendaknya kedepan lebih intens lagi pelaksanaan kerjasama dengan kami. Apalagi BKKBN Sumbar temain seiring sejalan, dan sudah lama bekerjasama,”pungkasnya.

Tinggalkan Balasan