Stadion Utama Gelora Bung Karno Sudah Smart Stadium

IMG-20180115-WA0033 IMG-20180115-WA0032

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan para Menteri Kabinet Kerja lainnya, meresmikan selesainya renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu petang (14/1/2018). Renovasi besar dilakukan oleh Kementerian PUPR sejak Agustus 2016 dengan biaya Rp 769,7 miliar menjadikan SUGBK stadion modern kebanggaan bangsa.

“Dengan mengucap Bismillahirahmanirahim, dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, pada sore hari ini renovasi besar Stadion Utama Gelora Bung Karno, saya nyatakan diresmikan dan dimulai penggunaannya,”kata Presiden Jokowi yang kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti. Usai peresmian dilanjutkan dengan pertandingan persahabatan antara tim nasional Indonesia melawan tim nasional Islandia.

Sebelum pertandingan, hujan deras turun namun tidak menyurutkan animo penonton untuk hadir menyaksikan pertandingan sekaligus merasakan atmosfer SUGBK yang baru. Sistem drainase baru yang sebelumnya masing-masing berjarak 7 meter dirapatkan jadi 4 meter sehingga tidak terjadi genangan di lapangan

Menteri Basuki yang ditemui usai paruh pertama pertandingan mengatakan pertandingan persahabatan ini sekaligus menjadi test event sebelum SUGBK digunakan pada Asian Games XVIII Tahun 2018.

“Kini penonton tidak perlu berdesak-desakan lagi. Renovasi juga telah menjadikan SUGBK “smart stadion” yang menjamin setiap tiket sudah ada nomer kursinya,”kata Menteri Basuki. Dalam pertandingan itu dihadiri sebanyak 36.620 orang dari total kapasitas sebanyak 76.152 kursi.

IMG-20180115-WA0034

Dari jumlah kapasitas tersebut diperuntukan penonton umum 73.479 kursi, VIP 1.725 kursi, VVIP 221 kursi, media 595 kursi dan 132 kursi prioritas difabel. Fasilitas ramah difabel lainnya yakni akses jalan, toilet, dan lift. SUGBK juga menyediakan ruang khusus untuk ibu menyusui.

Kursi yang kini digunakan adalah kursi tunggal lipat menggantikan jenis kursi sebelumnya yakni kursi panjang dari kayu. Kursi baru ini mampu menahan beban hingga 250 Kg, tidak mudah dicabut sehingga mencegah _vandalisme_ dan memenuhi standar FIFA dimana saat kondisi darurat, dalam waktu 15 menit stadion sudah bisa dikosongkan.

Pada saat peresmian, para penonton juga menyaksikan pencahayaan dan tata suara berkekuatan hingga 80 ribu watt PMPO yang terintegrasi. Pencahayaan menggunakan lampu LED standar tertinggi berkekuatan 3.500 lux atau tiga kali lebih terang dari sebelumnya dengan titik lampu yang menyorot lapangan (field of play) sebanyak 610 buah sehingga tak menimbulkan bayangan di lapangan. Pencahayaan juga dilengkapi lampu fasad dengan atraksi dan efek yang memperlihatkan kombinasi warna yang dapat dinikmati dari luar stadion.

Sebagai stadion modern, SUGBK juga menjadi “smart stadium”, dengan adanya fasilitas ruangan kontrol terpusat ( Integrated Control Room). Ruang kontrol tersebut akan terkoneksi dengan seluruh penggunaan teknologi di SUGBK, mulai dari pengaturan pintu akses keluar masuk GBK, CCTV monitoring, pengelolaan solar panel dengan kapasitas 420 KWP yang mampu menghasilkan rata-rata 1.470 KWH/hari, kontrol pencahayaan dan sistem suara.

“Saya rasa, ini stadion paling bagus di Asia. Stadionnya bagus, main bolanya juga harus bagus,”kata salah satu maestro sepak bola Indonesia Anjas Asmara yang turut menyaksikan pertandingan.

Renovasi SUGBK dilakukan sejak bulan Agustus 2016 dengan kontraktor PT. Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT. Penta Rekayasa Kerjasama Operasi (KSO) dengan nilai kontrak Rp 769,7 miliar. Sementara konsultan manajemen konstruksi adalah PT. Deta Decon dan PT. Multi Karadiguna Jasa KSO dengan nilai kontrak Rp 10,2 miliar.(*)

Tinggalkan Balasan