Ekobis  

Semen Padang Reklamasi Bekas Tambang Batu Kapur

IMG-20190705-WA0021

PADANG, – Memperingati HUT Pengambilalihan Pabrik (nasionalisasi) ke-61 tahun dari tangan Belanda, PT Semen Padang bekerjasama dengan Korem 032/Wirabraja dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumbar, mereklamasi bekas areal tambang batu kapur, dengan menanami pohon produktif di kawasan bekas tambang PT Semen Padang tersebut.

Dalam penanaman pohon produktif itu, PT Semen Padang memanfaatkan Pupuk Bios 44 hasil penemuan Danrem 032/Wirabraja, Brigjen TNI Kunto Arif Wibowo.

“Bios 44 dari Pak Danrem ini sesuatu yang baru bagi kami, dan tentunya kami berterimakasih kepada Danrem dan jajarannya, karena pupuk ramah lingkungan ini diharapkan dapat menghijaukan kembali lingkungan bekas tambang batu kapur,” kata Direktur Utama PT Semen Padang Yosviandri usai acara penanaman pohon produktif di bekas tambang batu kapur PT Semen Padang, Jumat (5/7/2019).

Hadir pada penanaman pohon itu, Direktur Operasional Firdaus, Direktur Keuangan Tubagus Muhamad Dharury, Komisaris Werry Darta Taifur dan Komisaris Khairul Jasmi, jajaran Kodim Kabupaten/Kota di Sumbar, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumbar Siti Aisyah.

Yosviandri mengatakan, pohon yang ditanam di bekas tambang batu kapur ini terdiri dari mahoni, surian dan pohon indarung. Jumlah yang akan ditanam 77.000 batang di lahan seluas 45 Ha, dan ini merupakan sebagai kegiatan reklamasi tambang yang merupakan tanggungjawab perusahaan sesuai dengan aturan perundang-undangan.

“Penanaman ini kewajiban perusahaan. Penanaman pohon di area bekas tambang ini dilakukan secara bertahap sampai dengan tahun 2038. Jadi ini bukan program sehari atau dua hari, tapi berkesinambungan, dan kami akan terus monitor tumbuh kembangnya tanaman ini. Untuk tahap awal ini, sebanyak 62 batang yang ditanam,” ujarnya.

Pupuk Bios 44 mulai diperkenalkan kepada masyarakat pada 2016 lalu dan merupakan hasil penemuan dari Gapo Army Team of Research (Gator), jajaran Korem 044/Garuda Dempo, Sumatera Selatan yang dipimpin Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo (sekarang Danrem 032/Wirabraja). Dalam penemuan Bios 44 ini, Korem Gapo melibatkan pakar biokimia molekular, Prof. Muhammad Tamim Pardede.

Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Kunto Arif Wibowo saat ditemui di lokasi penanaman pohon di kawasan bekas tambang batu kapur PT Semen Padang, menyebutkan, Bios 44 ini merupakan alternatif untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan hidup yang bertujuan untuk membangun ekosistem, sehingga lahan tersebut produktif kembali.

“Bios 44 ini sudah kami pakai untuk semua komoditi dengan melalui pendekatan sosial masyarakat, dan diharapkan Bios 44 ini dapat meningkatkan perekonomian rakyat, karena ini juga bagian dari tugas pokok TNI dalam rangka membantu pemerintah daerah dan menyelesaikan masalah yang ada di lingkungan masyarakat,” katanya.

Bios 44 sendiri, lanjutnya, sudah dimanfaatkan untuk merestorisasi tanah di beberapa tempat. Contohnya di daerah Pesisir Selatan. Di sana, pohon pinus pun bisa tumbuh di atas lahan berpasir. “Kemudian di lahan bekas tambang batu bara, juga ditanami lada, begitu juga di kawasan pesisir Bangka yang juga ditanami lada,” bebernya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumbar, Siti Aisyah mengapresiasi PT Semen Padang dan Korem 032/Wirabraja yang telah bersinergi melakukan penghijauan bekas tambang batu kapur ini.

Ia berharap, penghijauan bekas tambang dengan cara penanaman batang pohon menggunakan pupuk Bios 44 ini berhasil sesuai dengan harapan bersama.

“Efektifitas Bios 44 ini cukup tinggi, dan kami juga sudah mencobanya di TPA. Kemudian uji coba Bios 44 ini di bekas areal tambang menurut saya juga bagus. Bahkan uji coba ini juga dilakukan tambang rakyat di Dharmasraya. Mudah-mudahann ini berhasil,” katanya.(*)

Tinggalkan Balasan