Opini  

“Saya Ketua KONI”

Catatan: Almadi

58almadi

Bulan ini, Desember, bulan sejarah bagi insan olahraga Sumbar. Karena bulan ini terjadi suksesi kepemimpinan Ketua Umum KONI Ranah Minang. Jabatan ketua, kata orang memang enak apa lagi jabatan gubernur atau presiden. Tapi ingat tanggungjawabnya dunia akhirat. Apa sanggup? Kalau ingin juga jadi ketua, pokok e ketua apa saja asal jangan ketua koruptor. Maju lah,  karena jabatan ketua adalah amanah.

Pertarungan untuk jadi ketua KONI Sumbar, tampaknya berlangsung ketat dan setiap calon punya peluang. Sekecil apapun peluang yang penting ada peluang, siapa tahu nasib mujur semua calon bermasalah. Kecuali saya. Hahaha.

Nama-nama calon ketua KONI Sumbar sudah mulai berkibar-kibar. Bahkan, ada yang sudah ambil formulir dan mendaftar lebih awal, agar tidak didahului kawan. Ada pula masih malu-malu kucing, takut dibilang kucing air. Calon yang mendaftar dibikin pula seperti marapulai, diarak tapi sekitar kantor KONI saja. Maklum bukan pilkada kepala daerah.

Meski bukan pilkada tapi beberapa calon punya tim sukses. Mereka juga pakai istilah ring satu. Kalau ring satu tentu duduk selalu dekat calon ketua dan bicara berbisik-bisik yang dibisikan terdengar juga sama teman sebelah. Itulah dunia. Selagi punya, apalagi mau jadi ketua, semua merasa berjasa. Kalau sudah habis ditinggalkan saja.

Setiap tim sukses pasti punya calon yang digadang-gadangkan. Mereka saling berhitung peluang. Mereka sudah mengklaim suara ini, suara itu sudah sama kita. Sang calon duduk menyimak manggut-manggut, merasa senang tak sadar diopok-opok. Namanya tim sukses sekecil apapun informasi langsung dikabari, agar tampak berkerja oleh calon ketua.

Calon ketua KONI Sumbar yang sudah mendaftar adalah, Kandris, Syaiful dan Handrianto. Ketiganya tak asing lagi bagi insan olahraga Sumbar. Masih ada lagi calon yang bakal muncul disaat injury time tapi tak usahlah disebut namanya dulu. Mungkin belum saatnya atau masih sungkan. Bisa jadi melihat arah angin. Yang jelas nama ketiga calon di atas sudah terdaftar pada panitia Musprov diketuai Fajril Ale.

Saya tak perlu membahas atau membuat profil ketiga calon tersebut, kalau dibikin juga tentu ada halaman khusus namanya pariwara. Menyangkut pariwara berarti sudah bisnis larinya. Kalau profil masing-masing calon itu bagi insan olahraga Sumbar tentu sudah tahu. Karena, mereka sudah bergelut dan mendarah daging mengurus olahraga.

Untuk sekedar informasi saja, biarlah saya ungkapkan sedikit latar belakang ketiga calon itu. Kandris Asrin mantan ketua KNPI Sumbar tahun 2000. Dia adalah seorang karateka sejak usia remaja sudah berlatih beladiri asal Jepang. Pengalamannya juga banyak dalam organisasi terutama di AMPI dan KNPI Sumbar. Dia ikut sebagai panitia di Porprov XIV lalu.

Kemudian, Syaiful adalah Plt Ketua KONI Sumbar, bagi atlet yang baru saja bertarung pada PON Jabar lalu tentu sudah mengenal figur ketua Pengprov cabor Muathay ini. Dalam dunia olahraga Syaiful dikenal berawal dari cabor adu jotos. Dia bersama Togi Paruhun Tobing sukses menbawa Pertina Sumbar disegani dinasional.

Terakhir adalah, Master Handrianto yang sukses atletnya meraih medali emas pada PON Jabar dicabang olahraga taekwondo. Ada yang bilang, lihat Handrianto seperti melihat taekwondo. Istilah itu, bukan mengada-ada. Karena dia yang memperkenalkan taekwondo di Ranah Minang. Jadi wajar, cabor asal Korea ini begitu melekat pada dirinya.

Handrianto boleh dikatakan tokoh olahraga nasional, kenapa, sepakterjangnya di pusat sudah dikenal masyarakat olahraga. Ini terbukti, ketika Aliansi Jurnalis Olahraga Sumbar berkunjung ke KONI Jawa Barat, salah seorang pengurus KONI tanah Pasundan itu bertanya bagaimana keadaan Handrianto. Ini menandakan beliau sudah dikenal dekat sesama insan olahraga di tanah air.

Selain, mengurus taekwondo, dia juga punya kuda pacuan. Artinya, Handrianto tidak saja mengurus cabor beladiri asal Korea tapi juga mengurus olahraga berkuda. Baru-baru ini kudanya berhasil tamnpil sebagai juara di Sawahlunto.

Inilah sedikit kilas balik tiga calon ketua KONI Sumbar. Dan calon yang menyatakan maju menjelang injury time tentu saya tidak tahu. Sebab, entah iya entah tidak ingin maju. Kalau mereka maju tentu makin ramai dan banyak pilihan. Sedangkan ketua KONI tetap saya. Hahaha…(**)

Tinggalkan Balasan