Sumbar  

Puluhan Juta Rupiah Diraup dari Panen Ikan Lele KUN Cimpago Saiyo

IMG-20180129-WA0018

PADANG – Kelompok Usaha Nagari (KUN) Cimpago Saiyo yang merupakan bagian dari program Forum Nagari Pemberdayaan Masyarakat, Kelurahan Limau Manis Selatan, Kecamatan Pauh, Kota Padang, sukses melakukan panen ikan lele dengan membukukan pendapatan sebesar Rp30,8 juta.

“Alhamdulillah hasilnya luar biasa. Padahal, jumlah bibit lele yang kami masukkan ke dalam kolam hanya 20 ribu ekor. Pas panen, beratnya 2,2 ton dengan nilai Rp30,8 juta. Ini berkat dukungan Forum Rumah Pemberdayaan Masyarakat dan CSR PT Semen Padang,” kata Ketua KUN Cimpago Saiyo, Ifnul Dinata, usai panen perdana pembudidayaan ikan lelel di Limau Manis Selatan, Senin (29/1/2018).

Pada panen perdana ikan lele itu, turut hadir Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumbar, Zirma Yusri, dan Kabid Pemberdayaan UMKM, Nasrizal. Kemudian, juga hadir Kadep Komunikasi Perusahaan PT Semen Padang Iskandar Z Lubis mewakili Direksi PT Semen Padang, serta Kepala Biro CSR PT Semen Padang, Muhamad Ikrar berserta staf CSR.

Selain itu, juga hadir Camat Pauh, Yefri, Ketua KAN Limau Manis, Syarifuddin Dt Bungsu, Lurah Limau Manis Selatan, pengurus Forum Rumah Pemberdayaan Masyarakat, para LCO dan Pengurus Forum Nagari se-Kecamatan Lubuk Kilangan, serta Forum Nagari Lambung Bukit, Kecamatan Pauh.

Menurut Ifnul, hasil panen pembudidayaan ikan lele ini bisa belimpah, juga tak lepas dari peran penyuluh perikanan dari Dinas Perikanan Kota Padang, karena penyuluh tersebut selalu memberikan arahan dan dukungan kepada KUN Cimpago Saiyo, terkait tata cara membudidayakan ikan lele sesuai dengan SNI.

Oleh sebab itu, mewakili KUN Cimapago Saiyo, Ifnul mengatakan bahwa pihaknya berterimakasih atas dukungan dari semua pihak, terutama CSR PT Semen Padang yang telah memberikan modal pembudidayaan ikan lele sebesar Rp15 juta.

“Dengan hasil yang berlimpah ini, maka saya bersama anggota kelompok, ke depan bertekad untuk menjadikan Kelurahan Limau Manis Selatan sebagai sentral pembudidayaan ikan lele di Kota Padang, karena daerah ini punya potensi untuk itu,” ujarnya.

“Kemudian, dengan semangat yang tinggi dari kelompok untuk berwirausaha dan adanya keinginan anggota kelompok untuk membuka lapangan kerja di Limau Manis Selatan, juga menjadi motivasi kami untuk menjadikan Limau Manis Selatan sebagai sentral pembudidayaan ikan lele,” sambung Ifnul.

Dijelaskannya, KUN Cimpago Saiyo ini didirikan pada 12 Februari 2017 dengan jumlah anggota sebanyak 14 orang. Pendirian kelompok ini awalnya bertujuan untuk menghindari masyarakat Limau Manis Selatan, khususnya pemuda, agar tidak terjerumus ke narkoba dan pergaulan bebas.

Seiring berjalan waktu, berbagai dikusi dilakukan untuk mencari potensi apa yang bisa dikembangkan, hingga akhirnya lahirlah ide untuk membudidayakan ikan lele, mengingat di Limau Manis Selatan, banyak masyarakat yang berhasil melakukan pembudidayaan ikan lele.

Begitu ide tersebut sudah matang, pada 30 November 2017, CSR Semen Padang melalui Forum Rumah Pemberdayaan Masyarakat, memberikan modal usaha sebesar Rp15 juta kepada KUN Cimpago Saiyo. Setelah itu, anggota kelompok bergotong royong membuat kolam ikan.

“Setelah kolam ikan selesai, kami beli bibit ikan sebanyak 20 ribu ekor. Satu ekor bibit seharga Rp120 dan pakan sebanyak 24 karung. Total uang yang kami keluarkan untuk pembudidayaan ikan ini sampai panen, mencapai Rp11 juta lebih. Artinya, dari Rp30,8 juta yang kami dapatkan dari penen ikan lele ini, keuntungan bersihnya itu sekitar Rp19 juta,” beber Ifnul.

Ketua Forum Rumah Pemberdayaan Masyarakat, Syafrizal, mengatakan, KUN Cimpago Saiyo ini merupakan program unggulan Forum Rumah Pemberdayaan Masyarakat. Forum ini, kata dia, merupakan perpanjangan tangan CSR Semen Padang untuk membantu masyarakat Limau Manis Selatan yang merupakan, masyarakat lingkungan perusahaan PT Semen Padang.

Oleh sebab itu, ia berharap agar CSR Semen Padang ke depannya, terus memberikan dukungan moril maupun materil kepada Forum Rumah Pemberdayaan Masyarakat, supaya perekonomian masyarakat Limau Manis selatan bisa meningkat.

“Sejauh ini Semen Padang sudah banyak memberikan kontribusi kepada kami, seperti pelatihan dan kegiatan bermanfaat lainnya, termasuk dukungan modal usaha untuk KUN Cimpago Saiyo. Mudah-mudahan, dukungan ini terus ditingkatkan dan dikembangkan lebih luas lagi, karena banyak potensi usaha di Limau Manis Selatan ini yang bisa dikelola dengan baik, namun kami tentu butuh arahan dan dukungan dari CSR Semen Padang,” ujarnya.

Ketua KAN Limau Manis, Syarifuddin Dt Bungsu berharap pembudidayaan ikan lele KUN Cimpago Saiyo ini menjadi model percontohan. Untuk itu, usaha pembudidayaan seperti ini ke depannya lebih diperbanyak, apalagi KUN Cimpago Saiyo sendiri punya keinginan menjadikan Limau Manis Selatan sebagai sentral pembudidayaan ikan lele.

“Ini bagus. Untuk itu, keuntungan dari panen ikan lele ini dikembangkan lagi. Bagi masyarakat yang tidak punya kolam ikan atau tidak paham bagaimana caranya membudidayakan ikan lele, kan bisa dikembangkan dalam bentuk usaha lain, seperti perkebunan dan segala macam, supaya ada pemerataan ekonomi,” kata Syafruddin.

Camat Pauh, Yefri, setuju Limau Manis Selatan dijadikan sentral pembudidayaan ikan lele, karena di kawasan ini banyak lahan tidur yang bisa dimanfaatkan. Apalagi, ada celah bahwa Limau Manis Selatan layak menjadi sentral permbudiayaan ikan lele, seiring berhasilnya KUN Cimpago Saiyo memanen ikan lele dengan berat total mencapai 2,2 ton.

“Kalau terwujud menjadi sentral lele, maka ini bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat Limau Manis Selatan. Saya setuju daerah ini jadi sentral pembudidayaan ikan lele, sehingga rumah makan yang membutuhkan ikan lele bisa disuplai dari Limau Manis Selatan, apalagi juga ada dukungngan dari Semen Padang. Untuk itu, saya sangat mengapresiasi Semen Padang yang telah memperhatikan masyarakat,” ungkapnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Bidang Pemberdayaan UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar, Nasrizal. Dikatakannya, provinsi sangat butuh pembudidayaan ikan lele, apalagi usaha seperti ini merupakan bagian dari UMKM. Namun, ia berharap ke depan adanya inovasi dari hasil pembudidayaan ikan lele tersebut.

“Misalnya lele hidup ini dijadikan Lele asap. Ini kan bagus, karena pasarnya menjanjikan. Kami dari provinsi siap mendukung pemasarannya, termasuk penguatan produknya sampai ke label halal dan packingnya. Dan kami akan berkoordinasi dengan Pemko Padang, termasuk Semen Padang, karena kami dengan CSR Semen Padang juga sudah bersinergi dalam pemberdayaan UMKM,” ujarnya.

Koperasi Khusus Lele

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumbar, Zirma Yusri, juga menyambut baik rencana bahwa KUN Cimpago Saiyo akan menjadika Limau Manis Selatan sebagai sentral pembudidayaan ikan lele. Namun, kata dia, untuk mewujudkan hal tersebut, ia menyarakan agar KUN Cimpago Saiyo dijadikan sebagai koperasi khusus lele.

“Kalau itu terwujud, maka akan jadi yang pertama di Sumbar, karena sejauh ini belum ada koperasi khusus lele. Saya berharap KUN Cimpago Saiyo ini jadi koperasi, supaya lebih mandiri dan berkembang, sehingga rencana untuk menjadikan Limau Manis Selatan sebagai sentral pembudidayaan ikan lele akan cepat terwujud,” tuturnya.

Kadep Komunikasi Perusahaan PT Semen Padang, Iskandar Z Lubis, mengaku senang program KUN Cimpago Saiyo yang ada di Forum Rumah Pemberdayaan Masyarakat menunjukan hasil. Dalam 100 hari, kata dia, KUN Cimpago Saiyo bisa menghasilkan uang Rp30,8 juta. Namun, apakah hasil yang diraih ini membuat KUN Cimpago Saiyo puas begitu saja?

“Bagi saya ini belum. Harus ditingkatkan lagi. Kalau bisa berkali lipat dengan ini. Apalagi pasarnya bukan hanya Padang. Potensi lahan kosong di sini juga ada. Peluang membentuk koperasi dan pasaran produk turunannya seperti lele asap juga ada. Kalau turunan ini dieksekusi, maka lele yang dipanen ini ke depan bisa bertambah nilainya,” ujar Iskandar.

Iskandar berharap agar Forum Rumah Pemberdayaan Masyarakat dan LCO-nya, termasuk CSR Semen Padang, mengkaji bagaimana meningkatkan nilai bisnis KUN Cimpago Saiyo ini. “Kalau terkendala modal, CSR Semen Padang punya program kemitraan. Ada dana bergulir di CSR, tergantung kesiapaan kita. Jika ini dilakukan, ke depan KUN Cimpago Saiyo ini bisa mandiri,” bebernya.

LCO dan Forum Rumah Pemberdayaan Masyarakat, tambah Iskandar, segera membuat road maps-nya agar nilai bisnis KUN Cimpago Saiyo dapat ditingkatkan. “Kalau road maps sudah dibuat, silahkan dievaluasi lebih lanjut dan jangan puas. LCO dan forum susun rencana kerja dan dieksekusi. Jangan hanya rencana saja. Kalau rencana-rencana saja itu sama dengan wacana,” ujarnya.(*)

Tinggalkan Balasan