Ekobis  

PT Semen Padang Bangun Monumen Lori

IMG-20190319-WA0003

Padang- Ada yang berbeda pada peringatan HUT PT Semen Padang ke 109 tahun 2019. Manajemen perusahaan lakukan peletakan batu pertama pembangunan Monumen Lori di areal Kantor Pusat PT Semen Padang.

Peletakan batu pertama dilakukan Direktur Utama Yosviandri, Direktur Keuangan Tri Hartono Rianto, Direktur Produksi Firdaus usai upacara memperingati HUT perusahaan semen tertua di Asia Tenggara itu, Senin (18/3/2019) pagi.

Direktur Utama PT Semen Padang Yosviandri mengatakan, pembangunan Monumen Lori ini dilakukan, agar generasi sekarang atau yang dikenal generasi milenial ini bisa mengingat kembali sejarah pabrik semen tersebut berdiri.

Ia mengakui sudah 109 tahun usia PT SP, namun belum pernah melihat monumen alat alat perusahaan yang dipakai ketika baru pertama berdiri. Bahkan banyak alat-alat tersebut tidak bisa ditemukan lagi keberadaannya.

“Generasi milenial kan hanya tahu peralatan modern. Makanya timbul pemikiran untuk membangun Monumen Lori ini, supaya generasi sekarang mengetahui sejarah Semen Padang melalui Monumen Lori ini,” kata Yosviandri ketika diwawancarai sejumlah wartawan.

Pembangunan Monumen Lori dijelaskan Yosviandri memakan waktu 60 hari. Saat ini, Lori yang akan dipasang masih berada di workshop PT Semen Padang untuk dirapikan kembali.

Jika sudah selesai dibangun, Ia mempersilahkan kepada seluruh karyawan, masyarakat, maupun tamu yang berkunjung ke perusahaan untuk berfoto di monumen itu.

“Kalau nanti difoto dan diupload ke instgram, tentu akan viral, sehingga orang-orang tahu, ternyata inilah peralatan yang digunakan oleh pabrik semen pertama di Asia Tenggara ini pada tahun-tahun pertama pabrik Semen Padang beroperasi,”pungkasnya.

IMG-20190319-WA0002

APA ITU LORI?

Lori atau kabel ban merupakan peralatan yang sangat vital dalam proses peroduksi semen sejak pabrik PT Semen Padang yang dulunya bernama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) itu, beroperasi pada 1911.

Fungsi Lori di PT Semen Padang pada masa lalu, adalah sebagai alat distrubusi bahan baku semen dari Bukit Karang Putih ke pabrik, distribusi semen ke gudang PT Semen Padang di kawasan Bukit Putus, Kecamatan Lubeg, Kota Padang, termasuk untuk mengirim semen ke Pelabuhan Teluk Bayur.

Bahkan dari Bukit Putus ke Indarung, Lori yang digantung menggunakan kawat atau kabel itu, juga membawa bahan baku seperti batu-arang sebagai bahan bakar pabrik, dan kadang gips. Panjang kawat Lori yang melintang dari Indarung ke Bukit Putus, mencapai 11,38 kilometer dengan stasiun terminal di Bandar Buat.

Rinciannya, yaitu dari pabrik ke Bandar Buat sepanjang 5.130 meter, dan dari Bandar Buat ke Bukit Putus 6.250 meter. Kemudian panjang kawat Lori dari Pabrik ke Bukit Karang Putih sepanjang 850 meter, yang khusus untuk mengangkut batu kapur.

Lama waktu pendistribusian semen dari Indarung ke Bukit Putus menggunakan Lori mencapai 1 jam 15 menit. Setiap Lori mampu membawa enam zak (karung) semen dari pabrik ke Bukit Putus. Begitulah siklus pengangkutan semen dikelola sejak awal pabrik didirikan sampai berpuluh-puluh tahun kemudian.

Tidak ada data terkait jumlah Lori pada tahun pabrik PT Semen Padang didirikan sampai beroperasi, namun data 1950-an, menyebut terdapat lebih dari 320 unit Lori ukuran kecil yang digunakan sebagai alat pendistribusian bahan baku dan semen dari Bukit Karang Putih, ke Pabrik dan terus ke Bukit Putus.

(ridho)

Tinggalkan Balasan