Presiden Joko Widodo Pantau Jembatan Putus di Jalan Nasional Padang – Bukittinggi

IMG-20181212-WA0024

Padang – Perhatian Presiden Republik Indonesia Joko Widodo terhadap bencana alam di Sumatera Barat boleh dikatakan pantas kiranya diapresiasi.

Perhatian yang diberikan Presiden Joko Widodo nyata adanya. Hal ini dibuktikan dengan mengutus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melihat langsung kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana tersebut.

Walaupun hanya beberapa jam saja di Ranah Minang, Menteri PUPR kunjungi sejumlah lokasi bencana. Seperti pemantauan langsung jembatan roboh di Nagari Kayu Tanam Kabupaten Padang Pariaman dan Nagari Padang Sago di Padang Pariaman.

Basuki Hadimuljono menyebutkan, Presiden memonitor sendiri terkait putusnya jalur paling strategis di Sumatra Barat ini. Alasannya, jalur ini menghubungkan Kota Padang dengan sentra ekonomi lainnya di Sumbar seperti Kota Payakumbuh, Batusangkar, dan Kabupaten Agam.

“Ini saya memang khusus ke sini diperintah Pak Presiden. Alhamdulillah monitor betul ini,” jelas Basuki saat meninjau pembangunan jembatan darurat, Kamis (13/12).

Presiden Joko Widodo pun juga mengupload di medsos baik itu di Instagram maupun twitter kejadian jembatan roboh di Sungai Kalu Nagari Kayu Tanam Kabupaten Padang Pariaman sebagai bentuk duka cita dan keprihatinan atas bencana yang terjadi.

Di Twiter
Di Twiter

Instagram

Dalam kolom komentar, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa tahun 2019 harus dibangun jembatan permanen di lokasi tersebut.

Permintaan itupun direspon positif Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dengan menargetkan pembangunan jembatan mulai dibangun akhir Desember 2018 dengan perkiraan anggaran maksimal Rp 15 miliar.

Basuki menyebutkan, Kementrian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang akan melakukan penunjukan langsung kepada kontraktor lokal sebagai pelaksana proyek.

“Targetnya, jembatan permanen akan rampung dibangun selama enam bulan. Tidak perlu lelang. Ini kan sama seperti bencana. Kalau tidak segara dirampungkan, berapa ratus mobil antre, dan berapa kerugiannya,” kata Basuki.(ridho)

Tinggalkan Balasan