Pembangunan Infrastruktur Sumbar di Bahas Beberapa Kementerian

IMG-20181016-WA0012

Jakarta – Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengikuti rapat pembahasan Percepatan Pembangunan infrastruktur Sumatera Barat di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Jakarta, Selasa (16/10/2018)

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyampaikan, rapat ini merupakan tindak lanjut dari rapat-rapat sebelumnya dalam mendukung percepatan pembangunan di Sumatera Barat.

Rapat melibatkan Kementerian Perhubungan, PUPR, Sekretaris Kabinet, Pelindo II (persero). Adapun yang dibahas antara lain pembangunan pengembangan Pelabuhan Teluk Tapang Bungo Tanjung Pasaman Barat, Pembangunan Jembatan Nagari, Katiagan Mandiangin Pasaman Barat, Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kepulauan Mentawai.

Pembangunan jalan trans mentawai, Pembangunan Bandara Rokot kab. Mentawai, Pembangunan Pelabuhan Mabukkuk (KEK mentawai), Pembangunan Labuan Bajau Kab. Mentawai.

“Pembangunan Kawasan Mandeh Pessel, Pembangunan Pelabuhan Panasahan Pessel, lanjutan pembangunan jalan Pasar Baru-Alahan Panjang, Peningkatan Jalan dan pengembangan jembatan pada ruas Abai-Sungai Dareh, Peningkatan Jalan dan Pengembangan Jembatan pada Ruas Sungai Sungkai-Batas Damasraya, Peningkatan Jalan Sungai Rumbai-Abaisiat-batas Solok Selatan-Damasraya, Pembangunan Jembatan Pulai Damasraya, Bandara Domestik Koto Baru Sutan Mudo Kabupaten Solok Selatan, Penyelamatan Danau maninjau dan memperluas jalan nasional kepulauan Mentawai,” ungkap Gubernur.

Gubernur Irwan Prayitno juga menambahkan, progres pembangunan infrastruktur ini bahagian dari upaya percepatan pembangunan di Sumatera Barat,. Selain meningkatkan daya saing daerah juga bagaimana upaya mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah.

Di sela-sela rapat Gubernur Sumatera Barat juga mengusulkan Pembangunan Fly over (Jembatan Layang) Padang Luar Kabupaten Agam untuk bisa dimasukkan dalam usulan Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Sumatera Barat

“Kita berharap program ini dapat terealisasi dalam kegiatan kementerian dan dukungan pembiayaan dari APBN ataupun dari pihak ketiga melalui investor. Selain berharap dukungan usulan pemerintah pusat, kita berharap adanya singkronisasi dan sinegritas pembangunan nasional sesuai nawa cita, membangun dari pinggir,” ujar Irwan Prayitno.(ridho)

Tinggalkan Balasan