Oknum Pengurus Di Ketek Mahyeldi, Mundurlah

20-12-16-images

Padang – Tim kebanggaan urang awak Persatuan Sepakbola Padang atau yang disingkat PSP merupakan salah satu tim tertua di Indonesia. Lahir pada zaman sebelum kemerdekaan, tepatnya sejak tahun 1928.

Jika diukur dengan usia manusia, boleh dikatakan usia yang sudah uzur. Pada usia ini sudah banyak umat manusia di bumi ini menghadap sang khalik.

Namun uzurnya usia manusia, juga dirasakan oleh tim PSP Padang. Betapa tidak, tim yang didanai penuh oleh APBD Kota Padang ini bagai hidup yang tak memiliki gairah, sehingga kesulitan untuk berprestasi.

Jika ditelisik dalam lima tahun terakhir yakni dari 2012 hingga 2017, tak satupun prestasi di tim senior yang bisa ditorehkan oleh PSP Padang. Walaupun kucuran dana miliaran Rupiah sudah diberikan kepada tim tersebut.

Bahkan harapan mendatangkan prestasi membuncah ketika dipegang oleh Mahyeldi Ansharullah sejak mengambil tongkat estafet dari Yusman Kasim medio 2011 lalu. Apalagi Mahyeldi merupakan sosok orang yang mencintai sepakbola.

Bukti kecintaan Mahyeldi pada PSP pun telah ia buktikan dengan selalu mendukung pendanaan untuk PSP. Tak hanya dari APBD, konon kabarnya PT Kunango Jantan selalu mensuplai dana untuk PSP, dengan harapan dapat berprestasi.

Akan tetapi kecintaan Mahyeldi pada PSP Padang tidak diimbangi dengan pengurus lainnya. Oknum pengurus di PSP seakan memanfaatkan kecintaan Mahyeldi pada PSP untuk meraup keuntungan sesaat.

Bagaikan lintah penghisap darah, oknum ini seperti menghisap dana APBD tanpa bekas. Dengan prestasi yang nihil selama lima tahun ini, artinya dana masyarakat yang habis miliaran sangat tidak sebanding dengan prestasi yang diberikan.

Miris memang, untuk tim besar seperti PSP Padang. Tim yang dimanejeri Agus Suardi ini saja tak bisa lolos dari babak penyisihan tingkat Sumbar di iven Liga III Indonesia tahun 2017. Mereka harus merelakan tiket lolos ke Pespessel dan PS Batang Anai.

Buruknya prestasi PSP Padang memang membuat oknum pengurus ini tidak tahu diri. Bukannya mengundurkan diri pasca kegagalan yang dialami, malah mereka berlindung dibalik ketek Mahyeldi sang Ketua Umum PSP Padang.

Jika mereka orang Minang yang tahu alua jo patuik, seharusnya oknum ini mengundurkan diri dengan gagah perkasa,setelah lima tahun belakangan tak jua berhasil menaikkan level tim berjuluk Pandeka Minang ini.

Namun memasang muka tembok sudah menjadi kebiasaan oknum ini, agar fulus segar tetap mengalir ke kantong pribadi mereka. Tak peduli seluruh masyarakat Kota Padang mengutuk oknum ini.

Saya berharap kepada Mahyeldi Ansharullah agar segera mengevaluasi kepengurusan PSP yang ada saat ini. Agar mimpi masyarakat untuk melihat PSP bermain di level lebih tinggi dapat diwujudkan. Rombak total semua pengurus yang ada, ganti dengan pengurus baru yang benar benar ingin melihat PSP berprestasi.

Kepada oknum pengurus PSP muka tembok berharap fulis segar, maka hendaklah untuk mundur secara teratur. Karena menjadi pengurus PSP bukanlah untuk mencari hidup, namun untuk pengabdian bagi PSP itu sendiri.

Oleh Ridho Syarlinto
Wartawan Olahraga Sumbar Post

Tinggalkan Balasan