Sumbar  

Kukuhkan 2 Guru Besar Bidang Peternakan, Jumlah Guru Besar Unand Turun 2019

IMG-20181025-WA0017

Padang – Universitas Andalas (Unand) tak henti hentinya menelurkan guru besar. Kali ini Unand mengukuhkan dua guru besar dibidang peternakan, Prof. Yetti Marlida dan Prof. Salam N. Aritonang Rabu (24/10).

Prof. Yetti Marlida dikukuhkan setelah menyampaikan orasi ilmu berjudul Potensi Bakteri Asam Laktat Asal Tempoyak Penghasil y-animobutyric acid (Gaba) Sebagai Anti Heat Stres Pada Bloiler.

Sedangkan Prof Salam N. Aritonang membawakan orasi ilmiah berjudul Optimalisasi Manajemen Tata Kelola Ternak Potong di Peternakan Rakyat dalam Rangka Meningkatkan Ketahanan Pangan.

Rektor Universitas Andalas Prof Tafdil Husni mengatakan, Unand menganggarkan Rp 120 juta untuk keperluan pengukuhan satu guru besar. Setiap dosen yang sudah bergelar doktor berhak mendapatkan dana tersebut. Tentunya dengan mengikuti prosedur untuk menjadi guru besar.

“Semakin banyak guru besar di Unand ini semakin bagus. Kami berharap tiap tahun ada penambahan. Karena akan ada guru besar yang masuk masa pensiun,”ujarnya.

Ketua Majelis Guru Besar Universitas Andalas Prof. Fauzan Azima menjelaskan, saat ini terdaftar 151 guru besar di kampus yang berlokasi di Limau Manis ini.

Akan tetapi pada 2019 bakal terjadi pengurangan. Sebab 4 orang guru besar sudah meninggal dunia. Sebanyak 4 orang guru besar juga memasuki masa pensiun. Serta 2 guru besar baru dikukuhkan sekarang. Ini berarti tahun 2019 ada sekitar 143 guru besar.

“Untuk tahun 2019 kami usulkan 6 orang dikukuhkan menjadi guru besar,” ujarnya.

Dilanjutkannya, Setiap dosen kepala atau dosen yang sudah bergelar doktor harus berlomba-lomba untuk menjadi guru besar. Apalagi dengan dukungan pihak kampus, seperti menyediakan fasilitas dan dana untuk menjadi guru besar.

“Penelitian harus menyentuh kepada masyarakat serta bisa dijadikan referensi yang berguna untuk orang banyak,” katanya.(fit)

Tinggalkan Balasan