Kementerian PUPR Pamerkan 8 Buku Koleksi Zaman Belanda di Indonesia International Book Fair (IIBF) 2018

IMG-20180915-WA0021

Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ikut berpartisipasi dalam Indonesia International Book Fair (IIBF) 2018 yang mengusung tema “Creative Work Towards the Culture of Literacy”.

Terdapat 8 buku koleksi zaman Belanda milik Perpustakaan Kementerian PUPR dan 2 buku karya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dipamerkan di booth yang berada di Ruang Cendrawasih, Jakarta Convention Center (JCC) selama tanggal 12-19 September 2018.

Booth Kementerian PUPR mengusung tema rumah Betawi, dengan foto-foto pembangunan infrastruktur dari masa ke masa. Tampilan semakin menarik dengan adanya sepeda onthel yang menjadi daya tarik pengunjung untuk mengambil gambar swafoto. Apabila anda berencana berkunjung ke IIBF 2018 jangan lupa untuk menambahkan booth Kementerian PUPR ke dalam daftar yang akan ada kunjungi.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementrian PUPR Endra S Atmawidjaja mengatakan, keikutsertaan dalam pameran ini disamping laporan kepada publik tentang capaian Kementerian PUPR juga mendukung peningkatan minat baca masyarakat dengan memperkenalkan keberadaan perpustakaan Kementerian PUPR yang dibuka untuk umum. Perpustakaan Kementerian PUPR berlokasi di lantai 3, Gedung Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR.

Dua buku karya Menteri Basuki juga bisa dilihat pengunjung. Buku pertama berjudul _Membangun Infrastruktur dari Pinggiran_ terbitan tahun 2016 memuat tentang pembangunan Indonesia dari pinggiran dengan membangun infrastruktur yang berkeadilan sehingga mengurangi kesenjangan antar wilayah sebagai salah satu butir Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.

Buku kedua yakni berjudul _Mengejar Ketertinggalan Infrastruktur_ terbitan tahun 2018 yang berisi pencapaian pembangunan infrastruktur yang bukan hanya pembangunan fisik untuk pengembangan wilayah, tetapi juga kegiatan pembangunan yang efektif untuk meningkatkan daya saing produk nasional sehingga mendukung penciptaan lapangan kerja, dan mengurangi kemiskinan.

IMG-20180915-WA0024

Endra juga menjelaskan, delapan buku kuno yang dipamerkan telah menjadi koleksi perpustakaan semenjak Kementerian PUPR masih bernama Department of Transportation, Public Works, and Water Management pada masa penjajahan Belanda.

Buku-buku yang dipamerkan itu bercerita tentang referensi teknik, laporan pembangunan infrastruktur Indonesia masa itu, seperti industri mesin uap di Surabaya, kereta api di Semarang, pasokan air minum di Batavia, dan curah hujan di Jawa.

Salah satu buku kuno yang dipamerkan adalah _Indie in Woord En Beeld Pictorial Netherlands East – Indies_ yang merupakan buku terbitan 1926 yang berisi foto dan keterangan Indonesia pada abad ke-19.

lanjut disebutkan Endra, ada juga buku _De Scheiding Van Maas En Waal Onder Verlegging Van De Uitmonding Der Maas Naar Den Amer 1909_ yang menceritakan penanganan banjir sungai di Belanda oleh Departemen Transportasi, Pekerjaan Umum, dan Sumber Daya Air Belanda.

Lalu ada buku _Otwerp Bronwaterleiding Voor Batavia Door 1917_ yang menjelaskan pasokan air minum untuk kota Batavia dan _Regenval in Nederlandsch Indie Deel II 1925_ yang berisi tentang curah hujan bulanan dan tahunan di Pulau Jawa dan Madura.(*)

Tinggalkan Balasan