Kementerian PUPR Kerahkan Alat Berat, Peralatan Air Bersih dan Sanitasi untuk Tanggap Darurat Bencana di Pandeglang dan Lampung

IMG-20181223-WA0010 IMG-20181223-WA0012

Jakarta — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pengiriman bantuan pasca bencana tsunami di pantai Pandeglang dapat dilakukan melalui jalan darat.

“Jalan dalam kondisi baik karena (penyebab bencana) bukan gempa, namun longsor dari Anak Gunung Krakatau sehingga air naik. Pembersihan terus dilakukan oleh Kementerian PUPR, peralatan disiagakan apabila terdapat jalan dan jembatan yang rusak,” kata Wapres Jusuf Kalla pada jumpa pers di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma, Minggu (23/12/2018).

Turut mendampingi Wapres Jusuf Kalla yakni Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahtjanto, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin.

Menteri Basuki mengatakan sejumlah alat berat sudah dikerahkan dan sebagian sudah bekerja membuka dan membersihkan jalan. Pekerjaan dilapangan terus dilakukan dan akan dihentikan bilamana ada peringatan peningkatan risiko terjadinya air pasang. Saat ini Menteri Basuki menuju Posko Gabungan Penanggulangan Bencana di Labuhan, Pandeglang untuk meninjau langsung dan mengkordinasikan penanganan tanggap darurat.

Sejumlah alat berat dikerahkan dari Balai Jalan dan Balai Wilayah Sungai Kementerian PUPR serta BUMN Karya dan kontraktor. Alat berat sementara dikonsentrasikan untuk penanganan di Pantai Caritan dan Labuhan.

Jumlah alat berat yang dikerahkan sebanyak 7 ekskavator, 12 dump truk, dan 2 loader. Mobilisasi alat berat terus dilakukan dimana akan ada tambahan sebanyak 1 unit ekskavator, 1 dozer, 1 loader, 1 grader, 2 tronton dan 4 dump truk.

Untuk peralatan air bersih dan sanitasi, Dirjen Cipta Karya Danis H. Sumadilaga telah mengirimkan sejumlah peralatan baik ke Lampung dan Banten. Peralatan berupa sebanyak 6 Mobil Tangki Air (MTA) lengkap dengan penyemprot lumpur, 2 mobil toilet, 2 mobil sedot tinja, 20 Hidran Umum. Penempatan di banten sebanyak 4 MTA, 2 mobil toilet, 1 tinja dan Lampung sebanyak 2 MTA dan 1 mobil tinja. Penambahan akan dilakukan untuk mengantisipasi meningkatkan kebutuhan para pengungsi.

Jumlah korban dan kerusakan akibat terjangan tsunami dapat direduksi dengan adanya bangunan pengaman pantai atau _breakwater_ seperti di Pantai Jongor dan Kemuning di Pandeglang, Banten dan Pantai Kalianda dan Rajabasa di Lampung Selatan. Salah satu lokasi terdampak di Lampung Selatan adalah Desa Way Muli yang berada di sepanjang Pantai Rajabasa.

Turut mendampingi Menteri Basuki yakni Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi, Dirjen Cipta Karya Danis H. Sumadilaga, Direktur Preservasi Jalan Atyanto Busono, Direktur Sungai dan Pantai Jarot Widyoko, Direktur Pengembangan Sistem Air Minum Agus Ahyar, Kepala Balai Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung dan Cidurian Tris Raditian, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan (BBPJN) VI Hari Suko dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja. (*)

 

Tinggalkan Balasan