Budpar  

Kegiatan Rembuk Nasional, Program Pemerintah Untuk Terima Koreksi Dari Masyarakat

IMG_20171014_110706

Padang – Sumatera Barat pada umumnya dan Universitas Andalas Padang pada khususnya mendapat kepercayaan dari Pemerintah Pusat untuk melaksanakan kegiatan Rembuk Nasional, dalam rangka mengevaluasi program tiga tahun masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Ketua Pelaksana Rembuk Nasional Firdaus Ali dalam jumpa wartawa mengatakan kegiatan di Sumatra Barat khususnya di Universitas Andalas adalah kegiatan ke 13 dari 16 perguruan tinggi yang berada di 14 provinsi yang ditunjuk oleh Pemerintah Pusat.

Progran Rembuk Nasional dikatakan Firdaus Ali merupakan cara pemerintah mau membuka diri, untuk berembuk bersama agar dapat mengoreksi apa saja program yang sudah dilaksanakan oleh Pemerintah.

“Ini tradisi baru bagi pemerintah, dimana mau membuka diri untuk dikoreksi. Hal yang luar biasa bagi akademisi. Biasanya ya janji tinggal janji. Dalam forum ini semua unsur dilibatkan untuk melakukan koreksi dan usulan kedepan program yang akan dijalankan,”paparnya.

Lebih lanjut Firdaus Ali menjelaskan, setelah semua kegiatan Rembuk Nasional selesai, nanti akan dibuatkan pointer untuk disampaikan ke Presiden, koreksi dan usulan dari masyarakat itu sendiri.

IMG_20171014_111212_BURST8

Ketua Bidang Rembuk Nasional 13 Irfan Wahid juga menyampaikan, tema kegiatan Rembuk di Universitas Andalas adalah membangun desa berbasis wisata, budaya, dan ekonomi kreatif.

Salah satu program nawacita Presiden adalah membangun Indonesia dari daerah pinggiran. Desa sangat kiranya untuk diberdayakan, agar meningkatkan ekonomi di wilayah pinggiran.

Sesuai dengan tema,pariwisata saat ini menjadi penyumbang devisa terbesar kedua di Indonesia. Jika berbicara tentang pariwisata tentu ada ekonomi kreatif, alam, dan budaya.

Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan pariwisata. Untuj itulah industri kreatif dan UMKM kedepan lebih ditingkatkan lagi, agar menjadi penunjang dalam meningkatkan pariwisata.

“Cara mengembangkan industri kreatif dan UMKM, kita bentuk desa wisata.Nah saat ini ada di Indonesia 1904 desa yang siap ditampilkan untuk desa wisata. Kedepan Kemendes memiliki target 6000 hingga 8000 desa wisata untuk dikembangkan,”pungkasnya.(rdho)

 

Tinggalkan Balasan