Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Sistem Irigasi Berperan Penting Mewujudkan Ketahanan Pangan

IMG-20180920-WA0025

Padang – Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan (OP) Irigasi sangat penting dalam meningkatkan ketahanan pangan. Jika irigasi tidak dipelihara dengan baik, maka dapat mengganggu stabilitas pangan.

Oleh karenanya setiap tahun diselenggarakan Konsultasi Regional Operasi dan Pemeliharaan Irigasi. Pada Tahun 2018 untuk Wilayah Barat diselenggarakan di Kota Padang, Selasa 18 September 2018 yang dibuka oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.

Direktur Bina O&P, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Agung Djuhartono mewakili Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi pada forum tersebut mengatakan tanpa adanya kegiatan OP yang terencana dan memadai, akan berdampak langsung pada kerusakan saluran irigasi sebelum tercapainya umur rencana.

Akibatnya berdampak pada menurunnya pelayanan, beban biaya perbaikannya akan semakin berat dari waktu ke waktu, sementara ketersediaan anggaran baik di Pusat dan Daerah juga terbatas.

06-57-29-logo-kemen-pu-sub

Agung juga sampaikan, Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas 14 Maret 2017 lalu juga telah memberikan arahan bahwa pengelolaan sumber daya air khususnya dalam pengelolaan dan pengembangan sistem irigasi menggunakan prinsip satu manajemen (single manajemen) yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR.

Untuk melaksanakannya, Kementerian PUPR bersama Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perencanaan Pembangunan/Bappenas, dan Kementerian Keuangan dan Kementerian/Lembaga Pusat terkait bersinergi agar pembangunan dan pemeliharaan sistem irigasi dapat terintegrasi antara bangunan penyedia air (bendungan, bendung, dan embung) dengan jaringan irigasi.

Sinergi juga mengikutsertakan pemerintah daerah secara langsung agar memiliki kesamaan pemahaman mengenai pengelolaan sumber daya air berbasis _single management_ dengan memanfaatkan teknologi informasi geospasial.

Kerjasama Pemerintah Pusat, Daerah dan para petani salah satunya melalui peningkatan jaringan irigasi kecil.

Kementerian PUPR pada tahun 2018 mengalokasikan anggaran untuk peningkatan jaringan irigasi kecil di 5.000 lokasi melalui kegiatan padat karya tunai. Tahun 2019 akan ditambah menjadi 9.000 lokasi.

Melalui kegiatan tersebut, petani dilibatkan sebagai aktor utama pembangunan dan perbaikan saluran irigasi sehingga meningkatkan kepedulian dalam pemeliharaannya. Tujuan peningkatan jaringan irigasi kecil adalah meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan mengurangi kehilangan air di sepanjang saluran irigasi. (*)

Tinggalkan Balasan